Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
BanjarmasinEkonomi

Bandarmasih Tempoe Doeloe Diresmikan, Bagaimana Nasib KWM?

×

Bandarmasih Tempoe Doeloe Diresmikan, Bagaimana Nasib KWM?

Sebarkan artikel ini
IMG 20211216 WA0058 scaled
Kawasan KWM Banjarmasin yang saat ini sudah mati suri (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Kawasan Bandarmasih Tempo Doeloe, kini memang menjadi kawasan yang mengasyikan dan nyaman, baik bagi para pemuda maupun kaum tua yang ingin menikmati suasana berbeda di tengah kota.

Kalimantan Post

Namun Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin seakan melupakan bahwa di sekitar sana sudah ada Kawasan Wisata Mandiri (KWM) yang saat ini sudah mati suri dan hanya menyisakan kios-kios kumuh dan meja-meja rusak.

Padahal, KWM sendiri hanya berjarak selemparan batu dari kawasan Bandarmasih Tempo Doeloe, itu.

Lantas, apakah Pemko memang tidak bergerak untuk membangun kembali KWM itu?

Saat dikonfirmasi terkait apakah bakal ada upaya pembenahan kawasan tersebut, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengaku memang ada keinginan untuk membenahinya.

Seperti diketahui, salah satu sudut perkotaan yang tampak mati, adalah kawasan KWM. Padahal, lokasinya juga tak kalah strategis. Langsung menghadap ke Sungai Martapura dan maskot patung bekantan di siring Bekantan.

“Kalau kawasan ini (Bandarmasih Tempo Doeloe) sudah berkembang, mari kita tata lagi yang di sebelah. Kalau pemerintah kota kemudian tiba-tiba ingin memperbaiki, karena melihat ini ya pasti lah,” ucapnya, ketika diwawancarai pada Rabu (15/12) malam itu.

Ibnu melanjutkan, ia mengaku siap menata kawasan KWM asalkan dikerjakan bersama-sama dengan pelaku usaha. Sehingga ke depan, bisa menjadi kawasan ekonomi dan berkembang. Dengan suasana nyaman dan sederhana.

Disinggung apakah pernah ia pernah meninjau kawasan tersebut? Ibnu mengaku pernah. Bahkan, ia juga mengaku pernah bertemu dengan beberapa orang di sana.

Sayangnya, ia melihat bahwa kawasan itu masih terlalu berat untuk dibenahi. Lantaran belum adanya pedagang yang baru.

Karena itu, Ibnu pun berharap adanya inisiatif warga kota alias pedagang sendiri yang ingin membenahinya.

Baca Juga :  Tabligh Akbar UNISKA MAB Menguatkan Tauhid dan Akhlak di Era Modern

“Pedagang di sana sudah ada yang bubar. Sebagian juga ada yang tinggal di situ, jadi harus pelan-pelan kalau mau menata kawasan. Saya kira, ketika muncul dari inisiatif itu lebih mudah,” jelasnya.

“Tinggal pemerintah nanti yang membantu penataan, kalau tidak dalam perencanaan pembangunan kecuali infrastruktur, kita bisa carikan dana CSR yang ingin berpartisipasi,” tandasnya.

Lantas apa yang menyebabkan kawasan tersebut mati suri menahun?

Terkait hal itu, orang nomor satu di Bumi Kayuh Baimbai ini mengaku ada beberapa hal yang membuat KWM mati suri dan memerlukan penanganan khusus

“Perlu waktu yang lama untuk membenahinya,” tuntasnya. (Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan