Banjarmasin, KP – Fasilitas publik seperti rumah sakit rupanya tak luput dari terjangan banjir rob atau air pasang akibat peningkatan permukaan air di Kota Banjarmasin Minggu (5/12) tadi malam.
Salah satunya Rumah Sakit (RS) Suaka Insan. Bahkan, saking tingginya genangan air pasang tadi malam, ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit swasta yang yang lokasinya tepat berseberangan dengan Sungai Jafri Zam-zam itu sempat terendam air.
Humas RS Suaka Insan, Margaretha Rosa menceritakan, genangan mulai memasuki ruang IGD sekitar pukul 24.00 Wita tadi malam. Bahkan menurutnya, genangan tersebut bertahan sampai subuh.
Ketinggiannya sekitar sampai mata kaki. Sebelumnya tidak pernah kejadian seperti ini, ini banjir terdalam yang pernah terjadi,” ucapnya saat ditemui awak media, Senin (06/12) pagi.
Ia bersyukur kondisi anjir rob yang terjadi saat malam kemarin tidak sampai masuk ke ruang rawat inap pasien. Selain itu, pelayanan kepada masyarakat juga tidak terganggu.
Akibat genangan itu, sejumlah karyawan dan dibantu para suster ikut membersihkan ruang IGD yang sempat terendam.
“Saat kejadian itu kebetulan di ruang IGD juga tidak ada pasien,” tambahnya.
Lantas, bagaimana untuk antisipasi banjir rob ke depan? Mengingat berdasarkan prediksi BMKG, kondisi ini masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Terkait hal itu, Ia mengaku akan berupaya untuk meminimalisir air masuk ke ruang rumah sakit. Karena untuk memindahkan lokasi IGD, baginya terlalu sulit.
“Kita tidak bisa menggeser ruangan karena keterbatasan juga. Tapi akan kami cari cara untuk meminimalisir air masuk,” pungkasnya.
Tak hanya fasilitas kesehatan, banjir rob juga merendam sejumlah sekolah di Banjarmasin. Salah satunya SDN Murung Raya 2, yang berlokasi di jalan Kelayan A, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Fahrurraji, Guru Kelas SDN Murung Raya 2 Banjarmasin, bahwa banjir rob yang melanda malam itu hampir masuk ke ruang kelas siswa.
Meski demikian, proses belajar mengajar siswa di sekolah pagi harinya tidak terganggu.
“Saat saya memantau jam setengah 1 malam air Sudah sampai teras sekolah dan merendam halaman. Kemudian sekitar pukul 3 dini hari lalu air mulai surut,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi ancaman banjir rob beberapa hari kedepan, pihaknya telah melakukan berbagai antisipasi. Seperti memindahkan peralatan elektronik dan buku ke tempat yang lebih tinggi.
“Kalau kejadian banjir yang lalu kita tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Termasuk buku dan rapor semuanya terendam,” tuntasnya. (Zak/K-3)














