Banjarmasin,KP – Event empat tahunan Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalsel ke XI tahun 2022, yang berlangsung di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2,5 miliar sempat menjadi pertanyaan, bahkan sejumlah anggota Dewan provinsi Kalsel mempertanyakan hal tersebut dan ada apa..?.
Sebab, jika dibandingkan dengan alokasi dana hibah untuk Porprov pada 2017 yang digelar di Kabupaten Tabalong, dana yang digelontorkan sangat jauh. Dimana dana hibah yang berhasil digelontorkan memakai dana Rp 10 miliar.
Tentunya ada perbandingan yang sangat signifikan, seperempatnya saja dari hasil nilai anggaran yang didapat sebelumnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan, akan melakukan evaluasi kembali tentang anggaran dana pelaksanaan Porprov tersebut.
“Nanti kita akan lihat kembali sebenarnya berapa sih..kebutuhan untuk dana porprov itu..?,dan kemudian disesuaikan dengan kemampua keuangan kita berapa!,”katanya usai menghadiri Rapat Paripurna Senin (13/12/2021)
Ditambahkannya pula , seharusnya dalam pelaksanaannya pemerintah daerah maupun tempat pelaksanaan mendapat dukungan.
“Kalau memungkinkan ada sumber sumber lain yang mendukung, untuk anggarannya kita akan lihat kembali dan kalau misal ditambah dana dalam pelaksanaannya kita akan usahakan,”ucapnnya.
Saat disinggung terkait Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI dan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX, terutama dengan bonus atlitnya yang berlaga di Papua, belum dibayarkan.
Sekda Prov mengatakan, untuk bonus atlit sudah diusulkan dan dimasukan kedalam APBD 2022 dan akan diselesaikan.
“Untuk nilainya masih kita lihat nanti, namun yang jelas sudah masuk dalam anggaran,”pungkasnya. (Fin/k-9)