
Kemendibud Nilai Platform Digital Kalsel Tinggi
Jakarta, KP – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia menilai platform pendidikan berbasis digital di Provinsi Kalsel sangat tinggi.
“Jadi Kemendikbud mengapresiasi atas capaian dunia pendidikan di Kalsel,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin yang dihubungi, usai konsultasi dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud RI terkait digitalisasi dunia pendidikan, Sabtu (18/12).
Hal ini dikarenakan capaian dunia pendidikan di Kalsel menempati urutan pertama di Indonesia atau provinsi terbanyak yang memiliki akun belajar.id.
“Ini karena animo peserta didik dan tenaga kependidikan di Kalsel terhadap platform pendidikan berbasis digital sangat tinggi,” tambah politisi Partai Gerindra.
Menurut Lutfi, kondisi ini sebagai sebab akibat dari dampak pandemi Covid-19 yang memaksa untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh menjadi momentum yang tepat buat mempersiapkan generasi digital talenta yang handak dan mampu menangkan persaingan di era industri digital.
“Kita juga banyak mendapat informasi dan penjelasan terkait program digitalisasi yang akan Kemendikbud kembangkan,” ujar Lutfi.
Oleh sebab itu, dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalsel 2021-2026, Komisi/Panitia Khusus (Pansus) IV akan menitipkan pengembangan pendidikan teknologi digital.
“Hal tersebut sebagai upaya menghadapi bonus demografi yang akan terjadi pada 2045. Kita tidak ingin bonus demografi menjadi bencana demografi bila kita tidak mampu mempersiapkan generasi masa depan kita,” jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel I, yakni Kota Banjarmasin.
Hal senada diungkapkan Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel, Firman Yusi, mengingat shock culture dalam dunia pendidikan yang diakibatkan pandemi Covid-19 menjadi tantangan bersama yang tak hanya dirasakan oleh para peserta didik dan tenaga pendidik, tetapi juga para orangtua.
“Sebab, di lapangan tidak semua orangtua memiliki waktu dan kemampuan yang sama,” tambah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ditambangkan, kemampuan finansial untuk menyediakan sarana penunjang pembelajaran online dan kemampuan membimbing belajar anak dengan baik karena memang tidak memiliki disiplin ilmu keguruan.
“Tentu ini merupakan tantangan yang harus dicari jalan keluarnya,” tambahnya.
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Muhamad Hasan Chabibie mengapresiasi kepedulian dan keberpihakan wakil rakyat terhadap pentingnya dunia digital dalam pendidikan.
“Karena sekarang ini, kita tidak bisa mengelak bahwa teknologi sudah mendistrupsi semua aspek termasuk dunia pendidikan,” katanya.
Diharapkan, diskusi kali ini dapat menjadi masukan dan input dalam perumusan kebijakan-kebijakan di tingkat provinsi dalam dunia pendidikan dan sentuhannya dari aspek teknologi. (lyn/KPO-1)
