Banjarmasin, KP – Berbagai macam permainan tradisional yang sekarang sudah mulai tenggelam keberadaannya di tengah era modernisasi kini diperlombakan oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Banjarmasin, Rabu (29/12).
Perlombaan yang dibuka secara resmi oleh Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, itu setidaknya diikuti oleh 12 Kampung Bermain (Kamber) yang tersebar di setiap kelurahan di Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini.
Usai membuka, Ibnu Sina mengaku bersyukur akhir tahun ini target KORMI dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Banjarmasin menumbuhkan kampung bermain bisa tercapai.
“Dan festival ini merupakan sarana untuk seluruh kampung bermain yang sudah ada untuk bertemu dan melaksanakan kegiatan dan berlomba sesuai yang dipertandingkan,” ungkapnya pada awak media.
Tidak hanya itu, Ibnu pun berharap, kegiatan ini memunculkan bibit-bibit atlet yang berprestasi di cabang olahraga tradisional yang kini sudah mulai banyak digemari oleh masyarakat.
“Meskipun Formi adalah olahraga rekreasi masyarakat, tapi dia juga bisa menjadi salah satu prestasi ketika ada event seperti Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS),” ungkapnya.
“Mudah-mudahan bisa ditingkatkan dan dipertahankan sehingga kita tidak kekurangan atlet,” sambungnya.
Orang nomor satu di Kota Seribu Sungai itu pun menargetkan tahun depan, Kormi sudah langsung dibina oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia.
“Sesuai laporan Kormi, bahwa sudah dapat binaan langsung dari Kemenpora, agar bisa melaksanakan kegiatan Festival kampung Bermain dan menjadi salah satu percontohan di skala Nasional,” pungkasnya.
Dalam festival ini ada 8 cabang olahraga tradisional yang dilombakan, dan ada dua cabor yang bisa diikuti oleh seluruh peserta di berbagai usia seperti Gasing dan Balogo.
Sisanya, seperti cabor Terompah, Line skate, Egrang, Ketapel Dan Skateboard khusus diikuti oleh peserta dengan kategori anak-anak.
Wawan, salah satu pendamping sekaligus pelatih dari kamber Pendamai mengatakan, bahwa pihaknya mengikuti hampir seluruh cabang olahraga. Diantaranya Gasing, Egrang, Balogo, Bakiak, dan Asinan atau Hadangan.
“Alhamdulillah di Asinan menang tadi,” ujarnya.
Menurutnya yang mengikuti perlombaan tersebut didominasi oleh anak-anak. Ia pun berharap kegiatan tersebut dapat menambah pengalaman anak didiknya tersebut.
“Yang jelas untuk menambah pengalaman saja dulu. Kalau menang itu bonusnya. Apalagi mereka masih anak-anak juga,” bebernya.
Ia pun mengaku, dengan adanya festival kampung bermain ini, dapat melestarikan permainan tradisional, khususnya di Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Kalau bisa diadakan tiap tahun lah ini rutin,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Kormi Banjarmasin, Hj Uzlah mengungkapkan, tujuan kegiatan sosialisasi serta festival yakni untuk mengumpulkan beberapa kampung bermain yang telah dibentuk Kormi sebanyak 19 Kamber.
“Tujuannya untuk memacu kelurahan lain untuk segera membentuk Kamber, sehingga dapat mencari bibit atlet olahraga yang berprestasi,” ungkapnya.
Sebelumnya KORMI menargetkan membentuk 10 kampung bermain selama 2021 ini, namun rupanya hal itu melebihi daripada target.
“Tapi Alhamdulillah malah lebih. Kata Pak Wali tadi ini ke 20,” tuturnya.
“Mengingat masa pandemi saat ini, jadi kita tidak bisa melombakan semua induk olahraga,” tuturnya.
Hj Uzlah pun berharap, kedepannya kegiatan tersebut dapat menjalin keakraban antar Kamber, dan dapat mencetak atlet-atlet baru berprestasi. (Zak/KPO-1).