H Syahbirin Noor memimpin langsung latihan karateka sabuk hitam di Kiram Park, sebagai program strategis mempersiapkan karateka untuk mengikuti kejuaraan.
Martapura, Gubernur Kalimantan Selatan Dr ( HC) Sahbirin Noor, memimpin secara langsung latihan ilmu bela diri karate sabuk hitam di Kiram Park, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Minggu (5/12) pagi
Latihan karate ini digelar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI), sebagai salah satu program strategis untuk mempersiapkan atlet karateka dalam kejuaraan berskala nasional maupun internasional.
Tujuan lain dalam rangka konsolidasi organisasi dan menumbuhkan spirit karateka di bumi Lambung Mangkurat.
“Kita berharap FORKI ke depan lebih baik lagi, terutama dalam mempersiapkan atlet kita menghadapi kejuaraan nasional maupun dunia di masa mendatang,” tutur Sahbirin Noor sebelum memulai latihan.
Dikatakan Paman Birin sapaan akrab Gubernur Kalsel, melalui latihan bersama paling tidak bisa menyiapkan laboratorium latihan mereka dulu, agar bisa latihan sebaik-baiknya untuk persiapan tampil sesuai event ke depan
Terkait PON 2024, Paman Birin menyebut soal persiapan sejak awal, yakni menggencarkan latihan yang dimanajemeni dengan baik.
“Di arena PON XXI tahun 2024 di DI Aceh dan Provinsi Sumatera Utara, kita sudah minta siapkan untuk bertempur di event itu. Karena maju dengan persiapan, maka kita akan tampil prima hingga bisa menjadi juara. Ini karena lancar kaji karena diulang,” ucapnya.
“Hari ini kita butuh latihan. Latihan pun perlu dimanajemeni dengan baik, mulai dari pelatihannya yang andal dan kesiapan atletnya sendiri,” tegas Paman Birin.
Sementara itu, Ketua FORKI Banjarmasin Johansyah Muchlis, mengatakan, kehadiran Paman Birin mampu meningkatkan semangat kebersamaan dan persatuan bagi karateka Kalsel.
“Mudah-mudahan di bawah kepemimpinan Paman Birin, kita makin semangat untuk meningkatkan prestasi karateka Banua semakin maju” tutur Johansyah.
Menurut pria yang berkarier di Kejaksaan Tinggi Kalsel ini, kegiatan karate tanpa disadari dapat membantu masyarakat maupun pemerintah.
“Hampir 75 persen perkara di pengadilan menyangkut narkoba. Dengan olahraga karate, harapannya bisa membina adik-adik kita terhindar dari pergaulan bebas khususnya narkoba,” pungkas Johansyah. (nets/nfr/k-9)
