Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Pemko Tetap Buka Siring Saat Pergantian Tahun

×

Pemko Tetap Buka Siring Saat Pergantian Tahun

Sebarkan artikel ini
IMG 20211227 WA0038 scaled
Penuh Sesak - Kawasan Siring Menara Pandang di Jalan Kapten Piere Tendean Banjarmasin, dipenuhi pengunjung setiap akhir pekan (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Pemko Banjarmasin memastikan tidak ada penutupan objek wisata siring Sungai Martapura, pada momen pergantian pergantian tahun. Khususnya yang ada di Jalan Piere Tendean.

Baca Koran

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin, Ikhsan Alhak menjelaskan keputusan tersebut mengacu pada Surat Edaran (SE) Wali Kota Banjarmasin Nomor : 556/779-PENG.PAR/DISBUDPAR tentang penyelenggaraan hiburan masyarakat dalam rangka perayaan natal tahun 2021 dan tahun baru 2022 di masa pandemi Covid-19.

Pasalnya, Pada poin kelima dijelaskan, pelaku usaha seperti rumah makan, cafe, pusat perbelanjaan, bioskop, tempat permainan, pengelola fasilitas umum (taman umum, area publik, kampung wisata maupun tempat wisata umum lainnya) diperbolehkan buka namun dengan catatan menyesuaikan jam operasional sesuai Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021.

SE ini berlaku terhitung sejak tanggal 24 Desember 2021 s/d 02 Januari 2022 dan akan disesuaikan jika dipandang perlu.

Padahal jika dilihat dari Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021 poin h, disebutkan semua alun-alun ditutup pada 31 Desember 2021 s/d 01 Januari 2022.

Walaupun pada poin keempat, juga disampaikan khusus untuk pengaturan tempat wisata.

“Tidak ada penutupan siring, sesuai SE Wali Kota. Itu juga mengacu dengan Inmendagri Nomor 66 Tahun 202,” ucapnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Senin (27/12) siang.

Jika melihat kebijakan tersebut, kawasan siring sungai Martapura tidak termasuk dalam kategori alun-alun. Namun statusnya sebagai tempat wisata.

Meskipun sebenarnya, kedua jenis tempat itu sama-sama berpotensi mengumpulkan orang banyak. Apalagi Siring Piere Tendean Banjarmasin menjadi lokasi favorit bagi warga Banjarmasin.

“Kita baca inmedagrinya saja. Disitu dijelaskan lebih ke pengaturan, jadi kita tidak menutup kawasan siring. Apalagi Banjarmasin sekarang pada posisi PPKM level II,” kilahnya.

Baca Juga :  Transparansi untuk Makan Bergizi Gratis Sangat Perlu

Meski demikian menurut Ikhsan, tidak ditutupnya kawasan siring, bukan berarti akan ada kegiatan hiburan di objek wisata yang berlokasi di jalan Piere Tendean tersebut.

“Kita tidak menutup tapi kita juga mengadakan atau mengizinkan kegiatan-kegiatan hiburan di siring,” jelasnya.

“Kita juga sudah koordinasi dengan Satpol PP, Dinas Perhubungan, petugas internal serta Satgas untuk berjaga menghindari kerumunan,” pungkasnya.

Dalam hal ini, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina juga menganggap, bahwa kawasan siring lebih tepat disebut sebagai dengan lokasi objek wisata.

“Kalau alun-alun itu lebih tepatnya seperti di RTH Kamboja. Tapi saat ini lokasinya juga masih ditutup,” ungkapnya.

Namun, untuk menghindari terjadi kerumunan massa, pihaknya telah meminta instansi terkait untuk berjaga di kawasan tersebut.

“Kita akan minta Satpol PP berjaga. Lagi pula kita tidak melaksanakan acara hiburan pada momen pergantian tahun,” pungkasnya.

‘Khawatir Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19’

Sebelumnya,. Satgas Covid-19 Banjarmasin malah merekomendasikan kepada Disbudpar Kota Banjarmasin untuk menutup kawasan siring wisata saat malam pergantian tahun.

Hal tersebut dilakukan tidak lain untuk mengurangi kemungkinan berkumpulnya massa di satu titik, yakni Siring wisata Banjarmasin.

“Kamis sudah menyampaikan rekomendasi tersebut ke Disbudpar untuk malam tahun baru siring itu ditutup,” ujar Machli Riyadi, Juru Bicara Satgas Covid-19 Banjarmasin kepada awak media, Senin (27/12).

Rekomendasi penutupan siring tersebut disampaikan agar jangan sampai momen malam pergantian tahun menjadi tempat lonjakan kasus Covid-19 di Banjarmasin.

“Kita mengkhawatirkan kalau itu di buka. Pastinya masyarakat kita di Banjarmasin pasti kesana. Maka bisa berpotensi menjadi lonjakan kasus Covid-19,” tutupnya. (Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan