Jakarta, KP – Pemerintah dan masyarakat sudah seharusnya menanggapi dengan serius terkait sudah adanya temuan kasus pasien Covid-19 yang divonis terpapar varian Omicron.
Seperti diketahui, kasus positif Covid-19 varian baru tersebut pertama kali terdeteksi di Indonesia terjadi pada salah satu petugas kebersihan RS Darurat Wisma Atlet di Jakarta.
Kondisi tersebut membuat Ketua DPP Partai Perindo Bidang Sosial, Yerry Tawalujan angkat bicara.
Ia menilai, mutasi virus yang sudah ditemukan di Indonesia ini sudah seharusnya menjadi perhatian bagi pemerintah dan masyarakat.
Bahkan, Yerry menegaskan bahwa perlunya keseriusan untuk menyikapi masuknya varian baru Covid-19 Omicron ini.
“Jangan anggap remeh, karena kita sudah punya pengalaman buruk di awal pandemi Covid-19 bulan Februari 2020 dan masuknya varian Delta di Juni 2021 yang lalu,” tegasnya, Minggu (19/12).
Bukan tanpa alasan, kekhawatiran Yerry itu sendiri mencuat lantaran adanya ancaman penambahan kasus yang terjadi pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Apalagi menghadapi libur Nataru ini biasanya pergerakan dan kegiatan masyarakat dengan kebiasaan berlibur akhir tahun sangat tinggi,” ungkapnya.
Sehingga ia menilai bahwa kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masa Nataru perlu dilakukan, namun tentunya jangan sampai terlalu membatasi pergerakan ekonomi.
Menurutnya, ada 5 hal yang perlu dilakukan pemerintah dan masyarakat, pertama segera lakukan PPKM dan pembatasan aktivitas sosial masyarakat, khususnya di libur Nataru.
Kedua, mencegah masuknya wisatawan mancanegara, khususnya dari negara-negara yang telah terpapar Omicron.
“Yang ketiga, mencegah masyarakat Indonesia berlibur ke luar negeri,” ujarnya.
Keempat, Yerry Tawalujan mendorong pemerintah perlu proaktif sesegera mungkin mendapatkan vaksin varian Omicron.
Adapun yang kelima, sekalipun PPKM diterapkan, jangan sampai terlalu mengganggu kegiatan ekonomi di masyarakat.
“Terakhir, tentu saja masyarakat perlu disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas),” pungkasnya. (Zak/KPO-1)