Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Olahraga

Suporter Tuntut Perombakan di Tubuh Laskar Antasari

×

Suporter Tuntut Perombakan di Tubuh Laskar Antasari

Sebarkan artikel ini
IMG 20211211 211803 scaled

Banjarmasin, KP – Sepanjang perjalanan BRI Liga 1 2021, PS Barito Putera mencatatkan hasil minor. Berlaga dalam 16 pertandingan, Laskar Antasari hanya mencatat tiga kali kemenangan dan tiga hasil seri.

Kalimantan Post

Bahkan, skuad besutan Djajang Nurdjaman (Djanur) ini termasuk salah satu tim yang paling sering kemasukan. Hingga pekan ke-16, Barito Putera sudah kebobolan 26 gol.

Akibatnya, Barito terjun bebas ke dasar klasemen sementara BRI Liga 1 2021-2022. Tim asal Kalimantan Selatan ini berada di peringkat ke-16 dari total 18 tim, alias masuk zona merah.

Alhasil, suporter Barito Putera yang berjuluk Barito Mania (Bartman) bersama puluhan suporter dari berbagai kelompok lainnya yang merasa gerah, lantas mendatangi kantor PT Putera Barito Berbakti di Jalan Ahmad Yani Km 27,3 Landasan Ulin, Banjarbaru, Sabtu (11/12/2021).

Mereka menggelar aksi damai untuk menyuarakan kekecewaan sekaligus ingin beraudiensi dengan manajemen Barito Putera.
Para suporter juga mengajukan beberapa tuntutan ke manajemen agar melakukan langkah-langkah konkret dalam waktu dekat, demi menyelamatkan Barito Putera.

Menurut suporter, jika tidak segera berbenah, maka pintu degradasi ke Liga 2 akan terbuka lebar untuk Barito Putera.

Salah seorang peserta aksi, Dayan, menyampaikan, dirinya dan pendukung setia lainnya tidak ingin Barito Putera jika harus turun kasta ke liga 2.

IMG 20211211 211734 1

“Turun kasta ke liga 2 itu menyakitkan, kami tidak mau,” Ucap Dayan, menggunakan pengeras suara dalam aksi tersebut.

Dayan menambahkan, aksi ini merupakan langkah terakhir yang ditempuhnya bersama suporter lainnya agar dapat berdiskusi secara terbuka dengan manajemen PS Barito Putera.

Ada tiga tuntutan suporter untuk segera ditindaklanjuti oleh manajemen Barito Putera, seperti yang diuraikan oleh Ketua Umum Bartman, Dedy Sattardi.

Pertama, suporter meminta adanya pergantian tim pelatih dan manajemen yang selama ini dinilai tak dapat mengangkat performa tim secara keseluruhan.

Baca Juga :  Final ASEAN U-23 Indonesia Versus Vietnam, Aroma Balas Dendam Garuda Muda

“Kami meminta Djajang Nurdjaman diganti, karena dinilai gagal memberikan prestasi dan minim taktik,” ujar Dedy.

Selain Djajang Nurdjaman, suporter juga meminta Mundari Karya untuk dicoret dari tim, karena dianggap tidak mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai manajer PS Barito Putera.

“Gagal mendatangkan pemain berkualitas dan tidak mampu mengembangkan pemain muda. Selain itu, tidak memberikan kesempatan kepada pemain muda binaan Akademi Barito Putera, khususnya pemain asli banua,” ungkapnya.

Selanjutnya, suporter juga menyebut nama Ismairi untuk keluar. Pelatih kiper ini dinilai tidak bisa mencetak kiper berkualitas. Terbukti dari kebobolan 26 gol dalam 16 laga.

“Selain itu, Vitor Tinoco juga keluar karena gagal membuat fisik pemain tahan bermain 90 menit. Itu sudah kami rasakan gagal sejak era JFT,” sebutnya.

Kemudian, suporter mengajukan nama Yunan Helmi sebagai pelatih kepala dan Isnan Ali sebagai asisten pelatih. Namun, dengan beberapa catatan.

“Yunan sudah terlalu lama di zona nyaman sebagai asisten, sudah saatnya bertanggung jawab penuh terhadap tim.
Namun, apabila Yunan gagal dalam 5 kali pertandingan pada putaran kedua, Yunan juga dipersilahkan keluar mencari tantangan baru,” kata Dedy.

Pada tuntutan kedua, suporter juga meminta ada perombakan pemain di tubuh Laskar Antasari. Posisi tim yang sekarang berada di zona degradasi dianggap sangat membuat mental pemain jatuh.

“Pemain yang rentan cedera dan tidak berkontribusi banyak terhadap tim juga harus dilakukan pergantian,” tegasnya.

Manajemen juga diminta untuk mencari playmaker asing yang berkualitas untuk menggantikan salah satu dari Cassio Cássio Francisco de Jesus atau Azamat Baimatov yang dinilai tidak efektif.

“Sebagai gantinya, cari sosok bek lokal sebagai tandem bek asing. Rakic sudah melambat, ganti dengan striker yang lebih mempuni dan garang di depan gawang,” tambah Dedy.

Baca Juga :  Jens Raven Diragukan Tampil dan Tekad Indonesia Balas Dendam Lawan Vietnam di Final ASEAN U-23

Adapun tuntutan ketiga dari suporter, yakni meminta untuk mengganti jargon yang selama ini menggunakan ‘Salam Kekeluargaan, yang dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi tim saat ini.

“Asas kekeluargaan sah-sah saja, tapi profesionalitas tentu diatas segalanya. Jadi, sudah saatnya mengganti dengan jargon baru yang sesuai dengan julukan tim Laskar Antasari, yaitu semangat berjuang Waja Sampai Kaputing (WASAKA),” tegasnya.

“Spirit wasaka itu harus lebih ditonjolkan sebagai pemompa semangat tim, bukan salam kekeluargaan yang kesannya tidak membakar semangat juang para pemain,” tuntasnya.

Usai berorasi dan menyampaikan tuntutannya, peserta aksi yang diwakili 20 orang suporter melakukan audiensi dengan manajemen Barito Putera. (opq/KPO-1).

Iklan
Iklan