Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Warga Pasar Batuah Minta Kejelasan Nasib

×

Warga Pasar Batuah Minta Kejelasan Nasib

Sebarkan artikel ini
IMG 20211230 WA0040 scaled
Adukan Nasib - Asfar, salah satu warga yang tinggal di Pasar Batuah mempertanyakan nasibnya jika pasar tersebut direvitalisasi (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Pasar Batuah di Jalan Veteran bakal direvitalisasi. Anggarannya mencapai Rp3,5 miliar. Namun, realisasinya tak semudah membalikan telapak tangan. Lahan pasar juga dihuni ratusan rumah warga.

Baca Koran

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin, Ichrom M Tezar, menyampaikan bahwa rencana itu dimulai di tahun 2022.

Seiring dengan sudah adanya surat tembusan nomor 6 tahun 2021 terkait dengan tugas pembantuan, dari Kementerian Perdagangan.

“Jadi, pemko melalui disperdagin, mendapat bantuan Dana Tugas Pembantuan (DTP) dari Kementerian Perdagangan, nominalnya sekitar Rp3,5 miliar,” ucapnya, Kakis (30/12) siang.

Kendati demikian, Tezar mengakui bahwa dalam proses sosialisasi revitalisasi pasar ini para pedagang sudah mengetahuinya. Namun, diakuinya masih ada sedikit perlawanan dari masyarakat yang bermukim di sana.

Benar saja, ia membeberkan dari seluruh lahan berdirinya pasar itu, diketahui tidak hanya diisi oleh pedagang. Tapi, juga dibangun tempat tinggal oleh warga.

Lantas, apa solusi yang ditawarkan disperdagin? Tezar menyatakan, bagi para pedagang, akan mendapatkan gantinya berupa kios dan sebagainya. Disesuaikan dengan jenis dagangannya.

“Tapi bagi warga yang bertempat tinggal di situ, kami sementara ini tidak memberikan ganti rugi. Karena mereka bermukim di atas tanah milik Pemko Banjarmasin,” tutupnya.

Terpisah, salah satu warga sekaligus pedagang yang ada di Pasar Batuah, Asfar mengaku setuju saja jika disperdagin ingin merevitalisasi pasar.

Namun, ia menekankan, agar dinas terkait juga memperhatikan nasib warga yang tinggal di kawasan lahan pasar.

“Kalau ingin merevitalisasi juga, kami ingin warga yang ada di sini, baik pedagang maupun penghuni itu diberikan solusi yang terbaik,” ucapnya pria 55 tahun itu.

Tujuannya tidak lain agar dari pihak pemerintah yang membongkar dan warga yang ada di sini sama-sama nyaman.

Baca Juga :  Hujan bukan halangan Bagi pendonor BSC

“Bukan sepihak saja yang nyaman. Kami tidak ingin masyarakat yang tinggal di sini merasa dirugikan,” tegasnya.

Ia mengatakan, di lahan berdirinya pasar itu 80 persen diantaranya ditempati warga sebagai hunian. Sedangkan 20 persen sisanya, diisi dagangan.

“Untuk hunian, di sini ada dua RT. Yakni RT 11 dan RT 12. Satu RT, dihuni kurang lebih 100 kepala keluarga,” ungkapnya.

“Kami sudah merasa mendarah daging tinggal di sini. Sudah berpuluh-puluh tahu Kalau direvitalisasi, kemana kami pindah,” tegasnya.

“Kami sadar, lahan yang kami tempati ini milik pemerintah. Tapi setidaknya, harus ada solusi juga buat kami,” tekannya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Musliannor. Pria berusia 44 tahun itu menuturkan, bahwa kabar revitalisasi pasar sudah didengarnya sejak dulu.

Bahkan ia mendengar, bahwa tak ada ganti rugi untuk rumah warga yang menempati lahan pasar itu.

“Kami tak tahu benar tidaknya kabar itu. Tapi isu di luaran seperti itu. Di sini cukup sering dilakukan pengukuran, tapi kalau sosialisasi saya rasa tak ada. Sebagai warga yang puluhan tahun tinggal di sini, kami berharap ada solusi terbaik,” harapnya. (Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan