Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Masih Tunggu Juknis Booster Vaksin untuk Warga

×

Masih Tunggu Juknis Booster Vaksin untuk Warga

Sebarkan artikel ini
IMG 20220105 WA0048 scaled

Banjarmasin, KP – Pemberian booster vaksin Covid-19 yang diumumkan oleh Pemerintah Pusat belum lama tadi rupanya masih belum jelas penerapannya di Kota Banjarmasin.

Kalimantan Post

Padahal, program vaksinasi booster yang mulai dilaksanakan pemerintah pusat itu bakal dimulai pada 12 Januari mendatang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Machli Riyadi menjelaskan, hal itu dikarenakan pihaknya masih menunggu Petunjuk Teknis (Juknis) dari Pemerintah Pusat.

Kendati demikian, pria yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Kota Banjarmasin, itu mengaku pada prinsipnya pihaknya selalu siap melaksanakannya.

Tentunya, ketika sudah ada instruksi dan turunnya juknis tersebut untuk pelaksanaan booster vaksin tersebut.

“Kalau sudah ada surat dari Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), kami akan langsung melaksanakan,” ucapnya saat ditemui awak media, Rabu (5/1) siang.

“Prinsipnya sama, tidak ada perbedaan pada kebijakan pusat. Tapi kami masih menunggu kebijakan tertulis dari pusat. Kalau sudah ada juknisnya, mungkin kami akan lebih dulu melaksanakannya,” tekannya.

Bahkan, menurutnya vaksinator yang nantinya bertugas menginjeksikan cairan vaksin ke tubuh pun sudah sangat siap untuk melaksanakan booster vaksin tersebut.

“Saat ini vaksinator kami cukup banyak. Baik yang ada di dinkes maupun di tiap puskesmas. Setidaknya, di puskesmas itu ada 3 vaksinator. Dikalikan 26 puskesmas di Kota Banjarmasin. Jadi, vaksinasi nantinya bisa dilakukan di puskesmas,” jelasnya.

Lantas, bagaimana dengan ketersediaan vaksinnya? Machli menyatakan bahwa vaksin yang ada sangat cukup.

Bila melihat data yang dirilis Dinkes Kota Banjarmasin pada 3 Januari lalu, jumlah total stok vaksin yang ada di dinkes saat ini sebanyak 5.724 vial.

Rinciannya, vaksin sinovac dua dosis sebanyak 4.771 vial. Pfizer 27 vial dan Astrazeneca sebanyak 926 vial.

Baca Juga :  Peringati HUT Polantas ke-70, Satlantas Polresta Banjarmasin Gelar Donor Darah

“Saya rasa, kalau program itu dilakukan tidak ada strategi khusus untuk mencapainya. Karena saat ini, masyarakat sudah sangat memahami bahwa vaksin adalah hal yang sangat penting,” yakinnya.

Lebih jauh, Machli juga mengatakan bahwa apabila ke depan, instruksi dari pusat itu sudah turun, ia mengimbau agar masyarakat bisa memanfaatkan peluang adanya vaksin booster. Yang tujuannya, untuk meningkatkan antibodi dan daya tahan tubuh.

“Tenaga kesehatan (nakes, red) kita sudah diberikan vaksin booster. Sekarang, tinggal masyarakat,” tutupnya.

Seperti diketahui, vaksin booster sebelumnya hanya menyasar nakes. Belakangan, pemerintah pusat pun mengumumkan jadwal vaksin booster COVID-19 untuk masyarakat.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto lah yang mengumumkannya. Pada 12 Januari mendatang, vaksinasi ketiga itu akan dimulai.

Pemerintah memilih untuk mendahulukan kelompok rawan yakni lanjut usia (lansia).

Selain lansia, vaksin booster itu juga bakal menyasar kelompok rentan sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan yang diberikan secara gratis.

Selanjutnya, program vaksin booster akan dilanjutkan pada masyarakat umum non-PBI dengan skema berbayar.

Adapun untuk jenis vaksin yang digunakan untuk vaksin booster, menurut Airlangga, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) memakai dua skema.

Pertama, vaksin pertama hingga ketiga menggunakan merek vaksin yang sama. Skema kedua, memakai vaksin dengan merek berbeda.

Kedua skema itu sudah mendapatkan izin dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI.

Lalu, sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito, menyatakan bahwa pihaknya dalam waktu dekat mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk booster.

Diketahui, ada sejumlah jenis vaksin yang memasuki progres registrasi. Sebagian diantaranya yakni, Pfizer, BioNTech, AstraZeneca, dan CoronaVac. (Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan