Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Ekonomi

Melirik Bisnis Sepatu Bekas Branded

×

Melirik Bisnis Sepatu Bekas Branded

Sebarkan artikel ini
IMG 20220113 125411 scaled

Banjarmasin, KP – Sepatu merupakan salah satu akseoris penting untuk digunakan. Selain fungsinya sebagai alat pelindung kaki, sepatu dengan merk ternama juga dapat menambah percaya diri si pemakainya.

Baca Koran

Belakangan ini, ramai orang membeli sepatu bekas import dari luar negeri dengan merk terkenal. Meski bekas, tapi kualitasnya masih terbilang cukup bagus, dan yang paling penting harganya jauh lebih murah jika dibandingkan harga barunya.

Adapun sejumlah merk sepatu ternama yang sering dicari, seperti Converse, Adidas, New Balance, Vans, Nike, Balenciaga, Under Armour, juga brand Italia seperti Gucci, Louis Vuitton, dan lainnya.

Bisnis sepatu second branded ini juga dilakoni Wawan, warga Jalan Sungai Lulut, Komplek
Karya Budi Utama Raya II
Blok B no 104, Kabupaten Banjar. Usaha yang cukup menjanjikan ini baru 8 bulan terakhir ditekuninya.

“Awalnya saya juga suka beli sepatu bekas import ini buat dipakai sendiri, belum kepikiran mau berbisnis waktu itu. Lama-lama, stok sepatu makin banyak di rumah. Baru beberapa bulan ini saja terpikir untuk dijadikan usaha,” ungkapnya, Jumat (14/1).

Apalagi, lanjut Wawan, peminat sepatu second branded ini cukup banyak di seluruh Indonesia, termasuk di Banjarmasin. Makanya, tak sedikit orang menjadikannya sebagai bisnis yang menguntungkan.

“Sepatu second import kualitasnya jauh lebih baik dari lokalan. Meski bekas, kualitasnya masih 80-90 persen dan bisa didapat dengan harga miring,” katanya.

Menurut Wawan, kebanyakan sepatu bekas ini diburu oleh kalangan anak muda. Namun, tak sedikit para orang tua, terutama yang masih memperhatikan penampilannya, turut membeli juga.

“Kalau saya mengambil dari daerah Sumatera, bisa Medan dan Palembang, termasuk Aceh juga. Kalau asalnya, sepatu ini kebanyakan datang dari Singapura, kemudian masuk ke Batam. Dari sini, lalu banyak pedagang besar yang membelinya,” terang Wawan.

Baca Juga :  BSI Regional IX Kalimantan Siapkan Cabang Weekend Banking Selama Februari 2025

Sementara ini, Wawan hanya membeli sepatu sortiran saja. Artinya, ia hanya memilih sepatu satu persatu untuk dibeli.

“Memang, harganya jadi lebih mahal kalau beli satuan dibanding yang karungan. Hanya saja, kelebihannya kita bisa lebih detail melihat barang yang akan kita beli,” ujarnya.

Sepatu second import yang dijual Wawan ada jenis running dan casual, berkisar antara Rp 150 ribu sampai Rp 400 ribu. Misalnya, yang paling laku model Nike Air Max 27C yang dibanderol Rp 270 ribu dan Air Force 1 Rp 350 ribu.

“Ada juga Nike model SB Dunk, harganya Rp 500 ribuan ke atas, tapi saya tidak punya stoknya. Merk Vans juga banyak dicari malah kurang barangnya saja. Biasanya kalangan pelajar dan mahasiswa yang suka. Harganya sekitar Rp 250 ribuan,” imbuhnya.

Wawan menambahkan, barang bal-balan atau karungan
isinya 100 pcs. Untuk sepatu sport, seperti merk Nike, Adidas, Reebok dan lainnya harganya sekitar Rp 25 juta.

Sedangkan brand Italia, seperti Gucci, Luis Vuitton Balenciaga, dan yang lainnya, harganya berkisar antara Rp 35 juta sampai 45 juta per karung.

“Ada beberapa langganan yang sering tanya-tanya stok barang. Pengen sih ngambil yang karungan, tapi masih terbentur dana. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terlaksana,” harap Wawan.

Selain menjual secara offline di rumah, ia juga memasarkan dagangannya melalui media sosial Instagram di akun @sepatu_second_bjm.

Ada beberapa langkah awal yang yang harus dicermati untuk memulai bisnis sepatu bekas import ini, seperti melakukan analisa pasar, menentukan asal produk, memilih model dan kualitas, penentuan modal serta teknik pemasaran. (Opq/KPO-1)

Iklan
Iklan