Banjarmasin, KP – Populasi anjing liar yang sudah mulai tak terbendung di Kota Banjarmasin menjadi perhatian khusus bagi para pencinta satwa di Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini.
Ketua Yayasan Cinta Satwa Borneo, Ester Imelda mengatakan, bahwa populasi anjing liar di Banjarmasin saat ini sudah bisa dikategorikan parah.
“Tapi tidak sampai parah banget seperti di Bali, kita bisa lihat di pulau dewata itu dimana-mana banyak berkeliaran anjing liar yang otomatis akan mengganggu kenyamanan warga dan wisatawan,” ucapnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Jumat (21/1) siang.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan pola perkembangbiakan hewan karnivora ini sangat cepat terjadi.
Karena itu, sebelum terjadi ledakan populasi anjing liar, pihaknya memutuskan untuk bekerjasama dengan tim Animal Rescue Kota Banjarmasin untuk mengendalikan jumlah anjing liar di lingkungan masyarakat.
Seperti yang dilakukan di Komplek Kencana, Jalan A Yani Kilometer 5 Banjarmasin. Warga di kompleks perumahan tersebut meminta bantuan yayasan yang dikelola Ester untuk melakukan sterilisasi atau kebiri pada setiap anjing liar disana.
“Jumlah anjing liar di sana sangat banyak. Jadi mereka minta bantu kami untuk mensterilkannya untuk mengendalikan populasi anjing-anjing di sana,” ungkapnya.
Ester menceritakan, para warga disana rela mengumpulkan uang pribadi mereka atau urunan untuk membayar dokter hewan mengebiri anjing-anjing liar tersebut.
“Mereka patungan, terkumpul uang berapa kita dari yayasan cinta satwa Borneo membantu berapa kekurangannya,” ujarnya
“Daripada diracun, jerat atau dibunuh. Lebih baik seperti ini untuk mengendalikan populasi mereka. Karena kalau dibiarkan, lama-kelamaan perkembang biakan mereka ini pasti akan jadi hama dan mengganggu ketenangan warga,” tekannya.
Selain di komplek Kencana, rencananya Ester juga akan melakukan sterilisasi anjing di komplek pemukiman lain. Tentu dengan bantuan Tim Animal Rescue Banjarmasin.
Namun, Ester mengaku untuk menjalankan rencana tersebut pihaknya memerlukan dana yang tidak sedikit. Sehingga Yayasan Cinta Satwa Borneo terpaksa membuka donasi untuk mensterilkan anjing-anjing liar.
“Untuk mensterilkan satu ekor anjing perlu dana sekitar satu juta rupiah,” bebernya.
“Rencananya kita mau membicarakan ini ke Pak Wali Kota, untuk menanyakan apakah ada dana untuk mengendalikan populasi hewan liar seperti anjing dan kucing di Banjarmasin,” tambahnya.
Bukan tanpa alasan, hal tersebut diajukan agar resiko terjadinya penyakit rabies dan penyakit berbahaya lainnya yang diakibatkan oleh gigitan anjing atau kucing bisa dihindari.”Pelan-pelan kita jalankan, nanti kalau bisa akan di steril semua,” ujarnya.
“Semoga apa yang dilakukan warga Komplek Kencana kemarin jadi percontohan bagi perumahan lain dalam solusi hewan liar,” imbuhnya.
“Selain rescue- rehab- rehome kita memang konsen di steril untuk mengendalikan populasi,” tuntasnya. (Kin/K-3)