Skuat muda Peseban Banjarmasin tersingkir lebih awal dalam kompetisi Piala Soeratin U-17, setelah dikalahkan Persebaru 1-3, Minggu (11/1/2022).
BANJARMASIN, KP – Tim muda Peseban Banjarmasin harus legowo, karena tersingkir lebih awal dari ajang Piala Soeratin U-17 Zona Kalsel, setelah dikalahkan Persebaruu Banjarbaru, 1-3, dalam laga di lapangan Kayu Tangi Banjarmasin, Selasa (11/1/2022) petang.
Bermain spartan di partai terakhir babak penyisihan grup A kontra Persebaru Banjarbaru U-17. Peseban Banjarmasin U-17 harus mengakui keunggulan tim lawan dengan skor 1-3 (1-0).
Peseban muda yang bermain tanpa sang kapten, Kadek karena akumulasi kartu kuning. Mampu bermain rapat dan disiplin di babak pertama. Osas yang menggantikan peran Kadek sebagai kapten mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Bahkan skuat asuhan Achmadi mampu mencetak angka lebih dulu melalui tandukan Ade Luthfi pada menit ke-7. Keunggulan satu gol ini mampu bertahan hingga jeda permainan.
Dibabak kedua, tim Persebaru langsung tancap gas, hasilnya mereka mampu menciptakan tiga gol dalam kurun waktu enam menit awal babak keduanya. Mereka adalah Ano dan Andryansyah yang mencetak dua gol.
Disisa waktu yang ada, Peseban tidak mampu mencetak gol balasan yang artinya pertandingan berkesudahan dengan skor 3-1 untuk Persebaru Banjarbaru.
Atas hasil ini, Persebaru berhak lolok ke babak semifinal Piala Soeratin U-17 zona Kalsel sebagai jawa grup ditemani Kotabaru FC. Sedangkan Peseban, terpaksa harus tersisih lebih awal.
Pelatih kepala Persebaru U-17, Rochy Putiray mengatakan permainan anak asuhnya di babak pertama sempat berantakan karena kesulitan menembus lini pertahanan lawan. Namun, hal tersebut langsung Ia perbaiki di babak kedua.
“Di babak kedua, anak-anak bermain dengan emosi yang lebih terjaga. Hasilnya mereka mampu mencetak gol dan memenangkan pertandingan,” ungkapnya
Rochy juga memuji semangat juang para pemain Peaeban yang mampu mengimbangi permainan mereka di babak pertama. “Mereka (Peseban) memiliki semangat juang yang bagus, buktinya kami juga sempat kewalahan,” lanjutnya.
Pelatih kepala Peseban U-17, Achmadi mengapresiasi perjuangan anak asuhnya. Meski kecewa atas hasil yang didapat, Ia mengatakan sudah ada progres dari anak asuhnya.
“Harus diakui, kami kalah segalanya dari lawan, pemain mereka memiliki jam terbang yang tinggi dan permainan yang kompak, tapi dengan semangat kami sudah berhasil memberikan perlawanan semaksimal mungkin,” pungkasnya.
Mengenai gagalnya lolos ke fase selanjutnya, Achmadi mengatakan bahwa hal tersebut biasa terjadi dalam sebuah kompetisi. “Kami harus belajar menerima, mungkin ini rejekinya untuknya saat ini,” kata Achmadi dengan nada tenang. (nets/nfr/k-9)