Banjarmasin, KP – Anggota DPRD dari Fraksi PDIP yang juga Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarmasin, Saut Nathan Samosir, menginisiasi upaya pengobatan terhadap salah seorang warga miskin di Banjarmasin yang menderita katarak.
Berawal dari informasi yang didapatnya, Saut Nathan Samosir pun bergerak cepat untuk memberikan bantuan, agar yang bersangkutan dapat segera mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.
“Kami ada menerima informasi dari Pengurus Ranting Teluk Tiram, bahwa ada salah satu warga miskin yang tak punya kemampuan untuk berobat. Jadi, kami dari fraksi PDI-P DPRD Kota Banjarmasin langsung menindaklanjuti Informasi ini,” ungkap Samosir.
Lebih jauh, owner Lintas Jawa Group ini mengatakan, warga tersebut atas nama Yudi Hartini, seorang wanita paruh baya yang hidup sebatang kara.
“Beberapa hari yang lalu sudah kita bawa ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk dilakukan pemeriksaan darah maupun radiologi. Rencananya, hari Senin, tanggal 10 Januari lusa akan dilakukan operasi pada matanya yang menderita katarak cukup parah,” terangnya.
Menurut Samosir, pihaknya berupaya untuk membantu dalam hal pengurusan di rumah sakit dengan menggunakan surat keterangan miskin.
“Karena memang ibu ini tidak mampu dan hidup sendiri tanpa ada keluarga. Inilah yang kita lakukan sebagai anggota dewan untuk meringankan beban masyarakat yang tidak mempunyai kemampuan.
Kita bantu menjembatani dengan merujuk yang bersangkutan ke rumah sakit pemerintah,” ujarnya.
“Sampai sekarang masih kita kawal, seperti melengkapi surat-surat yang diperlukan hingga proses pengobatan dan operasi nanti. Kami juga mengapresiasi respon yang baik dari pihak RSUD Ulin untuk langsung menangani ibu Yudi Hartini,” tambah Samosir.
Sementara itu, saat disambangi di tempat tinggalnya, Yudi Hartini, menyampaikan rasa terimakasihnya atas bantuan yang diberikan kepada dirinya.
“Alhamdulillah, saya sangat berterimakasih sekali, sudah dibantu untuk bisa operasi katarak. Juga untuk kepedulian warga di sini,” tutur wanita
berusia 56 tahun itu, yang didampingi Ketua RT setempat.
Diketahui, wanita perantauan ini hidup sebatang kara, tak ada sanak keluarganya. Sudah puluhan tahun ia menetap di Banjarmasin. Beberapa bulan terakhir, ia tinggal di Jalan Dahlia II RT 34, Banjarmasin, menumpang di rumah salah seorang warga yang peduli terhadap dirinya.
Belakangan ini, kesehatannya makin menurun, terutama pada kedua matanya yang didera katarak.
“Iya, makin hari makin parah. Jadinya samar-samar kalau melihat. Mudah-mudahan, setelah operasi nanti, bisa melihat dengan jelas lagi,” ujarnya penuh harap. (opq/KPO-1)