Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Harga Ayam Potong dan Bawang Merah Meroket

×

Harga Ayam Potong dan Bawang Merah Meroket

Sebarkan artikel ini
8 4klm 7
MELONJAK NAIK - Selain ayam potong, lonjakan harga juga dialami komoditas bawang merah akibat tingginya permintaan masyarakat. (KP/Opiq)

“Menurut keterangan yang diperoleh dari perhimpunan perunggasan atau juga dari para peternak ayam, bahwa stok ayam besar banyak sekali, sedangakan permintaannya sedikit. Akibatnya, pemeliharaan bibit baru atau regenerasi untuk ayam potong itu hampir tidak bisa maksimal,” ujar Birhasani

BANJARMASIN, KP – Harga ayam potong belakangan ini mengalami kenaikan di Banjarmasin. Naiknya harga ayam di pasaran saat ini disebabkan rendahnya permintaan bulan lalu.

Kalimantan Post

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Birhasani.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari himpunan perunggasan atau para peternak, naiknya harga ayam belakangan ini, selain datangnya peringatan Isra Mi’raj, juga lantaran stok ayam bulan lalu yang sangat banyak, namun permintaannya sedikit.

Kondisi ini, kata Birhasani mengakibatkan pemeliharaan bibit baru tidak maksimal, karena kandang yang dipenuhi oleh ayam besar.

Sehingga, produksi pun menurun di bulan ini, sementara permintaan mengalami kenaikan cukup signifikan.

“Menurut keterangan yang diperoleh dari perhimpunan perunggasan atau juga dari para peternak ayam, bahwa stok ayam besar banyak sekali, sedangakan permintaannya sedikit. Akibatnya, pemeliharaan bibit baru atau regenerasi untuk ayam potong itu hampir tidak bisa maksimal,” ujar Birhasani

Kandang-kandang ayam, lanjut Birhasani, dipenuhi oleh ayam-ayam yang sudah berukuran besar dan terjadi di bulan ini.

“Artinya, produksinya menurun karena kandang yang sudah dipenuhi ayam-ayam yang besar. Sementara, kandangnya tak siap lagi menampung,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini ayam yang masih di kandang harganya berkisar antara 27 Ribu sampai 28 ribu per kilogram (kg). Padahal, harga normalnya Rp 21 ribu hingga Rp 22 ribu per kg.

Kenaikan harga ayang potong ini dipastikan Birhasani bukan karena permainan para pedagang, namun memang harga beli yang jauh lebih tinggi.

Baca Juga :  Kapolda Kalsel, Dorong Sinergi Pekerja dan Pengusaha Jaga Kondusifitas Dunia Kerja

Sementara itu, selain ayam potong, lonjakan harga juga dialami komoditas bawang merah akibat tingginya permintaan masyarakat.

Birhasani menjelaskan, saat momentun Isra Mi’raj biasanya masyarakat banyak menggelar hajatan, mulai pernikahan, aqiqhan dan peringatan Isra Mi’raj.

Lantaran itu, hal ini berdampak dengan meningkatnya permintaan bawang merah yang menyebabkan meroketnya harga di pasaran.

“Ini lebih bersifat fluktuatif karena tinggi permintaan konsumen dalam rangka peringatan hari besar keagamaan. Namun, untuk persediaan boleh dibilang sangat aman dan tidak akan mengalami kekosongan,” sebutnya.

Ia menambahkan, kondisi seperti ini lumrah terjadi, ketika ada permintaan pasar yang tinggi maka selalu terjadi kenaikan harga.

“Untuk stok bawang merah di pedagang Insya Allah aman saja. Tetapi ini memang lebih dikarenakan supplai dan demand. Jadi, permintaannya yang sangat tinggi, sedangkan supplainya normal-normal saja,” jelasnya.

Dari hasil pantauan di sejumlah pasar tradisional, kata Birhasani, untuk harga bawang merah berkisar antara Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu. Sebelumnya, harga bawang merah ini hanya di kisaran Rp 22 ribu hingga Rp 24 ribu per kg. (Opq/K-1)

Iklan
Iklan