Banjarmasin, KP – Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin terkejut dengan pemindahan ibukota provinsi Kalsel ke Banjarbaru, karena terkesan mendadak dan tidak pernah dibicarakan.
“Sebagai wakil rakyat, kita tidak pernah mendengar rencana pemindahan ibukota provinsi ke Banjarbaru,” kata Lutfi Saifuddin, saat penutup reses terakhir dengan kalangan media, Minggu (20/2) malam, di Banjarmasin.
Lutfi Saifuddin mengakui, memang pusat pemerintahan provinsi sudah dipindahkan ke Banjarbaru, namun bukan ibukota provinsi yang tetap berada di Banjarmasin.
“Seharusnya pemindahan ibukota provinsi ini memerlukan kajian yang komprehensif. Jika layak, baru diusulan untuk pindah,” ujar politisi Partai Gerindra.
Untuk perlu dicari titik awal, kenapa tiba-tiba ibukota provinsi pindah ke Banjarbaru, apa dasar pemerintah pusat menetapkan hal tersebut.
“Jika tidak ada telaah, maka pemindahan ini bisa diprotes, terutama dasar penetapannya,” tambah Lutfi Saifuddin.
Menurut Lutfi Saifuddin, pemindahan ibukota provinsi ini bukan perkara gampang, karena memikirkan dampaknya, apakah lebih baik, biasa-biasa aja, atau justru malah membebani APBD.
“Karena pemindahan ini pasti diikuti dengan anggaran, dan selama ini DPRD Kalsel tidak pernah dilibatkan, termasuk membicarakan masalah anggaran,” jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel I, yakni Kota Banjarmasin.
Oleh karena itu, menurut Lutfi Saifuddin, hal ini perlu dirembukan bersama antara Pemprov dan DPRD Kalsel untuk mencari solusinya, agar tidak terjadi hal yang mengejutkan semacam ini.
“Karena seharusnya ada beberapa persyaratan untuk menetapkan ibukota provinsi, dan ini belum pernah terdengar,” ungkap Lutfi. (lyn/KPO-1)