Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Minyak Goreng Mulai Langka di Pasaran

×

Minyak Goreng Mulai Langka di Pasaran

Sebarkan artikel ini
8 4klm 6
LANGKA - Kelangkaan minyak goreng tak hanya dialami konsumen, kondisi ini juga menyulitkan para distributor. (KP/Opig)

Sementara, kelangkaan minyak goreng ini juga dirasakan Teteh, pedagang makanan di kawasan Jalan Sultan Adam, Banjarmasin. Menurutnya, beberapa hari ini ia kesulitan mendapatkan minyak goreng di pasar.

BANJARMASIN, KP – Masyarakat, khususnya di Banjarmasin sempat menikmati minyak goreng (migor) dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah, yakni untuk kemasan sederhana Rp 13.500 per liter dan kemasan premium Rp 14.000 per liter.

Baca Koran

Namun, tak berselang lama, keberadaannya seakan sulit dicari, baik di retail modern, maupun di pasar-pasar tradisional.

Kondisi ini tak hanya dialami para konsumen, tapi juga berdampak kepada distributor. Akibatnya, distributor harus membatasi permintaan barang ke sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Di sisi lain, stok yang ada di distributor merupakan stok lama dari produsen dan harganya di atas harga eceran tertinggi (HET).

Wiliam, salah satu distributor di pasar Harum Manis, Jalan Pasar Baru, Kelurahan Kertak Baru Ilir, Kecamatan Banjarmasin Tengah, masih ada menjual minyak goreng di atas HET, lantaran didapat dengan harga lama dari produsen.

“Permintaan dalam satu bulan biasanya sampai 5000 liter atau 5 ton, dengan satu merk kemasan satu liter refill maupun botol,” ujarnya.

Menurutnya, sulitnya mendapatkan minyak goreng dengan HET ini, otomatis berdampak pula bagi distributor, yakni tidak dapat menjual minyak goreng. Sehingga, pihaknya pun membatasi permintaan barang dari sejumlah daerah di Kalsel.

Bahkan, dampak lebih besar lagi yang dirasakan masyarakat maupun pelaku UMKM, yaitu akan terjadi kelangkaan minyak goreng di pasaran.

“Stok yang ada ini kan modal lama, produsen di Jawa juga keberatan dipotong harganya. Misalnya harga di sana Rp 13.000, sampai di Banjarmasin jadi Rp 13.750. Jadi kami win-win solution. Mereka potong dan kami nanggung juga sebagian,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ini Langkah Pengawasan OJK terhadap PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia dan Industri Pindar

Ia menambahkan, terakhir pihaknya menjual minyak goreng dengan harga Rp 14.500 per liter, karena stok lama dari produsen masih di atas HET.

Hingga saat ini, masih sedikit stok barang dengan harga HET, dan segera akan didistribusikan kembali dalam waktu dekat.

Sementara, kelangkaan minyak goreng ini juga dirasakan Teteh, pedagang makanan di kawasan Jalan Sultan Adam, Banjarmasin. Menurutnya, beberapa hari ini ia kesulitan mendapatkan minyak goreng di pasar.

“Agak susah nyari minyak goreng. Kemarin ada di Pasar Lama, tapi harganya melonjak naik. Yang isi 2 liter dijual Rp 36.000, padahal beberapa hari sebelumnya cuma Rp 30.000 aja. Mungkin itu stok lama ya,” keluhnya.

Ia berharap, stok minyak goreng cepat kembali normal dan harganya juga stabil sesuai ketentuan pemerintah, yakni Rp 14.000 per liter.

Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 Tahun 2022 tentang harga eceran tertinggi (HET), ditetapkan minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter. (Opq/K-1)

Iklan
Iklan