Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Bermain Flying Fox di Sekolah, Ajarkan Kontijensi Bencana

×

Bermain Flying Fox di Sekolah, Ajarkan Kontijensi Bencana

Sebarkan artikel ini
Hal 10 3 KLm Siswa Flying
BERMAIN FLYING FOX- Salah satu siswa SD Negeri Kelayan Timur 3, Banjarmasin terlihat antusias ketika merasakan arena flying fox setelah mengikuti edukasi kontijensi bencana dari BPBD Kota Banjarmasin. (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Kondisi wilayah yang rawan akan bencana seperti banjir, angin puting beliung dan kebakaran jadi alasan utama bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin turun ke sekolah.

Bukan tanpa alasan, mereka sengaja turun ke sekolah bertujuan untuk memberikan edukasi terkait bagaimana menghadapi suatu keadaan atau situasi yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi alias kontijensi.

Baca Koran

Kali ini giliran SDN Kelayan Timur 3, Banjarmasin yang jadi sasaran anggota BPBD Banjarmasin untuk jadi lokasi pemberian edukasi rencana kontijensi dalam menghadapi keadaan yang belum tentu tersebut, Senin (21/03) siang.

Para siswa terlihat berbaris di lapangan dan terlihat antusias saat mendengarkan segala materi kontijensi yang disampaikan oleh anggota BPBD.

Mulai dari bagaimana menghadapi situasi ketika terjadi banjir, angin puting beliung hingga kebakaran disampaikan dalam kegiatan Sekolah Tangguh Bencana di sekolah yang beralamat di Gang Haur Kuning, Jalan Kelayan B, Kecamatan Banjarmasin Selatan itu.

Disamping memberikan edukasi tentang kebencanaan, Hanafi dan kawan-kawan juga memberi kesempatan untuk para siswa untuk merasakan keseruan games atau permainan flying fox di pasang halaman sekolah.

Antusias siswa pun semakin tinggi saat tali jalur flying fox tersebut dibentangkan anggota BPBD Banjarmasin. Mereka terlihat antri untuk bisa merasakan keseruan melewati lintasan dengan bergantung di seutas tali.

Dari yang semula ragu-ragu, siswa pun jadi berani.”Sempat gugup. Tapi setelah mencoba berani,” ucap Faruq, Siswa Kelas 6, setelah berhasil melewati flying fox.

Hal senada juga diungkapkan Irsyad, Siswa Kelas 4 yang tampak senang mengikuti setiap materi kebencanaan.”Baru pertama kali belajar seperti. Rasanya senang bisa tahu tentang kebencanaan,” ungkapnya.

Sementara itu, Guru Kelas 6 SDN Kelayan Timur 3, Anggie Ariyanti mengatakan, tujuan diselenggarakannya pembelajaran kebencanaan ini untuk mengajarkan kepada siswa cara menghadapi ketika terjadi musibah.

Baca Juga :  Banjarmasin Perkuat Garda Depan Penanganan Stunting

Baik itu bencana banjir, kebakaran dan angin puting beliung.”Kita berharap siswa jadi tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana. Apalagi di sekolah ini juga sering terjadi banjir ketika hujan deras turun seharian,” ungkapnya.

Sementara itu, Hanafi, Anggota BPBD Banjarmasin yang saat itu bertindak sebagai Koordinator Lapangan (Korlap) dalam kegiatan tersebut mengatakan, Sekolah Tangguh Bencana kali ini merupakan kegiatan yang ketiga kalinya diselenggarakan oleh pihaknya.

“Agar para siswa memiliki pengetahuan tentang bagaimana menghadapi sebuah situasi saat terjadi bencana,” ucapnya.

Materi yang disampaikan ke siswa adalah berkaitan dengan ancaman bencana yang bisa terjadi di sekitar mereka dengan mengenalkan rambu-rambu yang biasanya terpasang di tempat-tempat umum.”Jadi siswa lebih paham ancaman bencana apa yang dimaksud rambu tersebut,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kegiatan seperti ini merupakan program dari BPBD Banjarmasin yang bekerjasama dengan pihak sekolah.”Karena edukasi seperti ini tidak diterima siswa dari pelajaran di sekolah. Makanya kami memutuskan untuk giat dalam menjalankan edukasi Sekolah Tangguh Bencana,” ungkapnya.

Terkait antusiasme siswa yang terlihat saat mengikuti materi, ia menilai hal tersebut wajar ketika para siswa mendapati kegiatan yang tak biasa di sekolah.

“Mungkin karena sangat jarang mereka temui dalam proses belajar di kelas, makanya mereka sangat semangat ikut flying fox,” imbuhnya.

Selanjutnya, ia mengaku akan menjadwalkan lagi kunjungan ke sekolah-sekolah lainnya untuk membekali para siswa bagaimana bersikap ketika menghadapi sebuah situasi bencana.”Karena edukasi ini sangat penting bagi siswa untuk mengenal bagaimana menghadapi bencana sejak dini,” pungkasnya. (Kin/K-3)

Iklan
Iklan