Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Dekati Ramadhan, Harga Cabai Merangkak Naik

×

Dekati Ramadhan, Harga Cabai Merangkak Naik

Sebarkan artikel ini
8 3klm cabai
NAIK - Jelang datangnya bulan Ramadhan dan kurangnya pasokan menyebabkan harga cabai mengalami kenaikan. (KP/Opiq)

Banjarmasin, KP – Menjelang datangnya bulan Ramadhan,

sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional di Banjarmasin terpantau mulai merangkak naik. Salah satunya adalah komoditi jenis cabai.

Baca Koran

Seperti diungkapkan Purwati, salah seorang pedagang cabai di Pasar Sentra Antasari, Banjarmasin. Diakuinya, kenaikan harga cabai sudah dirasakan sejak dua pekan terakhir.

“Harga cabai tiung besar sebelumnya Rp 60 ribu, saat ini menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Cabai tiung kecil sebelumnya Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu sekarang naik jadi Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan cabai tiung mentah harganya Rp 35 ribu, sebelumnya Rp 20 ribu per kilo,” tutur Purwati.

Sementara, lanjutnya, cabai merah saat ini harganya Rp 55 ribu yang sebelumnya Rp 40 ribu per kilogram. Sementara cabai hijau besar jadi Rp 30 ribu, sebelumnya hanya Rp 25 ribu per kilogram.

“Cabai rawit juga naik, sekarang harganya antara Rp 110 ribu sampai Rp 120 ribu per kilogramnya. Sebelumnya harganya Rp 90 ribu per kilo,” katanya lagi.

Namun, untuk cabai keriting harganya justru turun, yang sebelumnya Rp 60 ribu sekarang menjadi Rp 45 ribu per kilogramnya.

Menurut Purwati, naik turunnya harga cabai dipengaruhi oleh ketersediaan dan pasokan dari daerah penghasil. Pasalnya, kurangnya pasokan akan menyebabkan kekosongan stok di pasaran dan melonjaknya harga.

“Harga cabai naik karena saat ini panen sedikit di daerah penghasil seperti dari pulau Jawa dan Sulawesi,” ungkap Purwati.

“Kalau di Kalsel daerah penghasil cabai dari Barabai dan Kandangan. Dulu Pelaihari juga penghasil cabai. Namun, sekarang banyak berkurang karena beralih ke kebun sawit,” tambah Purwati.

Sedangkan, jenis komoditi lainnya, yakni tomat harganya justru mengalami penurunan. “Tomat turun jadi Rp 10 ribu, sebelumnya antara Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu per kilo. Mungkin stoknya lagi banyak, jadi harganya turun,” imbuhnya. (Opq/K-1)

Baca Juga :  Fave Hotel Banjarbaru Rebranding jadi Fave +
Iklan
Iklan