Banjarmasin, KP – Belum usai masalah langkanya minyak goreng di pasaran dan harga kebutuhan pokok lain yang melonjak naik, masyarakat kembali dikejutkan dengan naiknya harga LPG tabung 5,5 kilogram (kg) dan 12 kg.
Seperti diketahui, Pertamina resmi menaikkan harga gas LPG nonsubsidi sejak 27 Februari 2022. Harga baru ini berlaku untuk LPG Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, dan Elpiji 12 kg. Sementara harga LPG 3 kg yang disubsidi tidak mengalami kenaikan.
Ini merupakan kenaikan gas LPG nonsubsidi yang kedua kali dalam dua bulan terakhir. Sebelumnya, Pertamina menaikkan harga pada 25 Desember 2021 lalu.
Meroketnya LPG nonsubsidi ini seakan menjadi momok baru bagi sebagian kalangan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga usai.
Salah satunya Rahma, warga Komplek Smanda, Banjarmasin Timur, yang merasa beban pengeluarannya semakin membengkak saja.
“Bahan kebutuhan pokok serba mahal sekarang, apa-apa pada naik. Ini gas lagi yang naik,” ujar Rahma, yang sehari-hari menggunakan gas LPG 5,5 kg, sesekali yang 12 kg untuk memasak di dapur.
Ibu 2 orang anak ini mengaku cukup kaget, saat mengetahui harga LPG nonsubsidi tersebut naik lagi. Padahal, baru saja naik 2 bulan yang lalu.
“Yang isi 5,5 kg sekarang beli Rp 100 ribu, sebelumnya hanya Rp 85 ribu. Kalo yang 12 kg dulu beli harganya Rp 175 ribu, sekarang jadi Rp 200 ribu.
Mau bagaimana lagi, terpaksa harus dibeli. Padahal niatnya sih mau berhemat-hemat, imbuh Rahma, yang kesehariannya bekerja sebagai ASN di lingkungan pemerintah kota Banjarmasin.
Menghindari adanya migrasi ke LPG 3 kg, tentu dibutuhkan kesadarannya masyarakat itu sendiri. Mengingat gas bersubsidi tersebut hanya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sesuai tulisan yang tertera di tabung LPG 3 kg, yakni “Hanya Untuk Masyarakat Miskin”.
Sementara itu, pemilik pangkalan gas LPG di kawasan Jalan Ahmad Yani KM 2, Banjarmasin Tengah, Ahmad Fitri, mengaku akan lebih selektif terhadap konsumen di tengah penyesuaian harga terbaru di tempatnya.
Saat ini, untuk LPG 3 kg dijualnya seharga Rp17.500. Kemudian LPG 5,5 kg Rp 100 ribu dan 12 kg Rp 200 ribu.
“Melayani warga RT setempat saja, kemudian RT tetangga, terutama yang menengah ke bawah. Selain hanya untuk rumah tangga, gas subsidi juga dijual untuk pengusaha mikro, itupun dibatasi dua tabung,” pungkasnya. (Opq/K-1)














