Amuntai, KP – Guna memastikan ketersediaan minyak goreng dan mencegah terjadinya penimbunan, Dinas Perindustrian Koperasi san UMKM Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melakukan pemantauan kepada Distributor.
Pemantauan yang dilaksanakan belum lama tadi langsung bersama dengan Polres HSU ke sejumlah toko distributor, agen, grosir dan ritel yang ada di sekitar kota Amuntai.
Dalam monitoring ini Kapolres HSU AKBP Afri Darmawan SIk didampingi langsung oleh Pelaksa Tugas (Plt)Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) HSU, H M Yani.
Kapolres mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk mencegah adanya penimbunan minyak goreng dikalangan masyarakat, terutama di tingkat distributor.
Menurut Kapolres, kendati aturan HET (Harga Eceran Tertinggi) baru-baru ini telah dicabut oleh pemerintah, pihaknya tetap melakukan pemantauan agar tidak terjadi penimbunan dan kekhawatiran masyarakat akan kelangkaan minyak goreng.
Sementara itu, Plt Kepala Diskoperindag HSU H M Yani mengakui meski pemerintah menarik kembali aturan Permendag no 6 tahun 2022 tentang pemberlakuan HET dipasaran, ia memastikan saat ini harga minyak goreng di HSU khususnya dari tingkat agen masih terbilang stabil tidak terlalu melambung tinggi.
Namun ia tidak menampik bahwa akibat ditarik aturan tersebut harga minyak goreng kemasan di masyarakat bisa kembali ke harga Rp-19ribu hingga Rp 20 ribu.
“Sekarang ini banyak para agen yang telah mendapatkan pasokan dari distributor harganya sudah mulai naik,” Terangnya.
Kedepannya terutama jelang dan saat masuk bulan Ramadhan, pihaknya juga memastikan untuk kembali menggelar operasi pasar murah agar harga bahan-bahan pokok khususnya minyak goreng dapat dirasakan stabil dimasyarakat. (nov/K-6)
