Banjarmasin, KP – Musyawarah Wilayah (Muswil) ke VII Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Selatan (Kalsel) resmi dibuka pada Minggu (20/03) pagi.
Bertempat di Aula Kayuh Baimbai, Best Western (BW) Kindai Hotel Banjarmasin, agenda tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) LDII, Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc. dan unsur Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Mewakili Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Drs H Sulkan mengatakan, bahwa pihaknya sangat menyambut baik atas terselenggaranya Muswil VII LDII Kalsel ini.
Ia berharap, dengan terselenggaranya Muswil Tersebut akan terpilih kader pemimpin yang berkualitas sesuai dengan motto LDII yang meningkatkan SDM Berkualitas yang profesional dan religius.
“Kami berharap kedepannya bisa bekerjasama untuk membangun keumatan di Provinsi Kalimantan Selatan,” ungkapnya disela kegiatan musyawarah tersebut, Minggu (20/03) siang.
Ia mengakui, bahwa selama ini hubungan dan dukungan Pemprov Kalsel terhadap LDII sangat baik dan sudah mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari kader LDII Kalsel.
“Karena kota (Pemprov Kalsel) terus menjaga kemitraan antara pemerintah dengan masyarakat. Sesuai dengan jargon LDII yang mengutamakan Bersanding bukan Bersaing,” pungkas Sulkan.
Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII, Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc menjelaskan, bahwa terselenggaranya Muswil VII LDII Kalsel ini dilakukan atas dasar beberapa hal.
“Karena bagaimanapun LDII harus berbuat dalam rangka menyikapi lingkungan strategis sekarang ini yang telah berubah,” ungkapnya.
Menurutnya, hal tersebut menjadi perhatian sekaligus bahan kajian di badan LDII, baik dalam program kerja, rekomendasi dan kepengurusan yang akan dilantik hari ini.
“Kita berharap pengurus DPW LDII Kalsel ini mampu menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat, termasuk juga membantu pemerintah dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang terjadi bagi bangsa dan negara kita,” jelasnya.
Apalagi menurut Chriswanto, pemindahan kedudukan Ibukota Negara (IKN) yabg resmi dipindahkan ke Pulau Kalimantan, sudah pasti akan berimbas pada Kalsel.
“Ini sebetulnya peluang bagi Kalsel, dan kota mesti membantu bagaimana Kalsel bisa ikut menjadi maju dan sejahtera,” imbuhnya.
“Apa gunanya IKN dipindah kalau kalsel tetap stagnan dan tak ada kemajuan atau malah semakin mundur,” tukas Chriswanto.
Chriswanto melanjutkan, menyikapi pandemi yang memberi dampak berupa krisis kesehatan yang sudah menuju kepada krisis ekonomi.
“Maka dari itu program kerja kita harus mampu menciptakan manufacturing baru termasuk dengan teknologi digital,” katanya.
Seperti misalnya dalam hal permodalan. Chriswanto meminta jajaran pengurus DPW LDII Kalsel bisa membantu pengembangan EPM (Ekonomi Pemberdayaan Masyarakat).
“Seperti bagaimana cara memasarkan, bagaimana mencari modal, bagaimana pengembangannya. Dan tentu harus disinergikan dengan stakeholder terkait seperti lembaga keuangan maupun lembaga pemerintah,” tegasnya.
Kemudian. Masalah kebangsaan. LDII Kalsel mendapat instruksi langsung dari Chriswanto, agar menjadi pelopor untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah tersebut.
“Kalsel harus menjadi percontohan dalam hal kerukunan sejahtera, toleransi dan sebagainya. Sejalan dengan jargon Gubernur Kalsel. Sahbirin noor yang terus Bergerak!!,” tuntasnya.
Muswil berakhir setelah pengurus di 13 Kabupaten dan Kota kembali memilih Drs H Dedy Anggakusuma
untuk masa bhakti 2022-2027.(Kin/KPO-1)














