Banjarmasin, KP – Seekor Owa-owa betina yang berhasil dievakuasi oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Banjarmasin dari pemukiman penduduk.
Hal itu dilakukan setelah personel Dinas Damkar dan Penyelamatan mendapat laporan adanya seekor Owa-owa yang lepas dan mengganggu aktivitas warga di salah satu kompleks di Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur beberapa hari yang lalu.
Salah seorang anggota di Dinas Damkar dan Penyelamatan, Fajrin menceritakan hewan primata bernama latin Hylobates Moloch yang mempunyai nama ‘Kiki’ itu, merupakan milik warga asal Sungai Lulut yang sudah kewalahan memeliharanya.
“Si pemilik juga ingin pindah rumah. Makanya, Owa-owa ini kemudian diserahkan ke kami,” ungkap Fajrin saat ditemui awak media, Jumat (18/03) sore.
Namun, dituturkan Fajrin, saat hendak melakukan penjemputan Owa-owa itu dari rumah si pemilik, sebuah drama sempat terjadi.
Owa-owa itu menghilang dari kandangnya. Saat personel Damkar dan Penyelamatan Banjarmasin datang ke lokasi, kandang mamalia itu diketahui terbuka.
Beruntung, setelah dilakukan pencarian di sekitar rumah si pemilik, Owa-owa itu didapati nongkrong di atas batang pohon.
Lalu, dengan membawa kandang yang masih terbuka, dan setelah dipancing dengan makanan, si Owa-owa pun turun dari pepohonan lantas masuk ke kandangnya.
“Karena sudah cukup lama jadi hewan peliharaan, Owa-owa ini cukup jinak,” jelasnya.
Di sisi lain, selama meninggalkan kandang, Owa-owa itu diketahui sempat hendak menyerang anak-anak. Lantaran merasa terganggu.
“Syukurlah, hewan ini segera bisa dievakuasi,” lanjutnya.
Melihat dari postur tubuhnya, Owa-owa itu tampak kelihatan sudah berumur alias sudah cukup tua. Menurut Fajrin, si pemilik mengakui bahwa mamalia tersebut sudah bertahun-tahun menjadi hewan peliharaan.
Alhasil, kini Owa-owa yang dititipkan ke Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Banjarmasin, itu sudah diserahkan ke BKSDA Kalsel.
Apa yang diungkapkan anggota Damkar dan Penyelamatan itu juga dibenarkan oleh personel Polisi Kehutanan (Polhut) BKSDA Kalsel, Seksi II Banjarbaru, Rian Prakosa Wijaya.
“Bila melihat kondisinya sekarang, mamalia ini tampak sehat, sudah cukup berumur dan jinak. Itu menandakan bahwa pemilik sebelumnya, memeliharanya dari kecil,” ungkap Rian.
Nantinya, Owa-owa ini juga akan dicek lagi kesehatannya. Termasuk memastikan jenis kelaminnya lagi, meskipun rekan-rekan damkar mengatakan bahwa Owa-owa ini berjenis kelamin betina.
“Dan bila memungkinkan, akan kami lepasliarkan,” ujar Rian.
“Karena kalau dilepasliarkan harus memastikan lokasi yang ada terlebih dahulu. Itu sangat penting, terutama untuk satwa atau hewan liar yang memang diharapkan keberlangsungan hidupnya agar tidak terganggu,” tambahnya.
Lebih jauh, melihat dari kondisi yang ada, apakah ada indikasi perdagangan hewan? Terkait hal itu, Rian mengaku belum bisa memastikan.
Terlebih di sisi lain, menurutnya hingga saat ini, juga belum ada laporan yang masuk terkait adanya perdagangan hewan. Khususnya di Kalsel. (Kin/KPO-1)