Banjarmasin,KP – Kabar gembira bagi warga yang tinggal di kawasan Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan. Tahun 2022 ini jalan berupa titian di kawasan itu siap dilakukan perbaikan.
Kepastian perbaikan jalan titian Mantuil terungkap dalam kerja dengan pendapat yang digelar komisi III DPRD Kota Banjarmasin dengan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim), Selasa (8/2/2022).
” Anggaran untuk perbaikan jembatan titian di Mantuil, Banjarmasin Selatan sekitar Rp 6 miliar,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Aliansyah.
Diakuinya, kerusakan jalan titian di kawasan itu sudah cukup lama dikeluhkan dan cukup membahayakan bagi warga yang melintas sehingga dinilai mendesak dilakukan perbaikan.
Dijelaskan, meski hanya bisa dilalui pejalan kaki dan pengendara sepeda motor, namun jalan berupa titian di atas sungai tersebut sangat vital bagi warga sekitar dalam beraktivitas.
Ia memaparkan, perbaikan jembatan titian di Mantuil menelan dana sekitar Rp 6 miliar ini diprogramkan berada dua titik, yaitu setelah turun dari jembatan pulau Bromo untuk kelanjutan perbaikan jembatan titian akses warga daerah itu.
“Sedangkan satu titiknya lagi dibagian seberangnya pulau Bromo dimana ada juga jembatan titian yang sudah rusak dan mendesak diperbaiki untuk kelancaran aktivitas warga di sana,” ujarnya.
Dikatakan politisi PKS ini melanjutkan, perbaikan jembatan titian di Mantuil sekaligus guna menunjang daerah itu sebagai salah satu tujuan wisata.
” Itu menyusul setelah dibangunnya jembatan roller coaster Jembatan Bromo pada tahun 2020 lalu di wilayah itu dan kini ramai dikunjungi wisatawan,” kata Aliansyah.
Lebih jauh ia mengungkapkan. Perbaikan jembatan Mantuil sudah cukup lama didambakan warga dan aspirasi ini kemudian dimasukkan dalam pokok pikiran (pokir) anggota dewan untuk diperjuangkan,.
” Alhamdulillah aspirasi warga ini mendapatkan perhatian untuk dilakukan perbaikan,” ujar Aliansyah.
Diakuinya, khusus di Kelurahan Mantuil sebenarnya masih cukup banyak sejumlah infrastruktur di wilayah itu yang menuntut perhatian dan harus diperjuangkan. Terutama akses jalan berupa titian.
Masalahnya menurut Aliansyah, karena pemukiman warga yang tinggal di wilayah itu berada di tepian sungai. (nid/K-3)
