Banjarmasin, KP – Warga Jalan Bahagia, Gang Amal, Kelurahan Teluk Tiram Darat mendadak geger lantaran ada ular sanca yang ‘nongkrong’ di atas plafon kamar di rumah salah seorang warga, Senin (14/03) siang.
Si penghuni rumah, Ratna menceritakan, ia mengetahui keberadaan ular tersebut saat berbaring dalam kamarnya untuk istirahat, Ratna melihat ada yang bergerak-gerak di atas plafon.
Setelah diamati, ternyata seekor ular sanca.
“Saya takut kalau-kalau itu malah jatuh menimpa saya. Karena suami saya sedang berangkat kerja, makanya saya meminta tolong warga,” ungkapnya.
Dari hasil pantauan, proses evakuasi ular itu dilakukan oleh Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Banjarmasin.
Mereka bergerak seusai mendapat laporan dari warga setempat.
“Ini sudah yang kesekian kalinya ada ular yang masuk ke dalam rumah. Dahulu, juga pernah terjadi. Mungkin karena masih musim penghujan,” ungkap perempuan yang diketahui sedang hamil tujuh bulan itu.
Tak kurang dari 20 menit, ular sanca itu berhasil dievakuasi. Ukuran panjangnya sekitar satu meter. Melihat dari ukuran tubuh ular, sepertinya masih anakan.
Anggota di Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Banjarmasin, Irwan menduga ular itu masuk ke rumah warga lantaran ingin mencari tempat berlindung.
“Kemungkinan karena musim penghujan, sarang ular ini menjadi basah atau kebanjiran. Lalu mencari tempat yang baru,” prediksinya.
“Jenis ular ini kalau menggigit memang tidak berbisa. Tapi, warga mesti tetap waspada. Silakan dilaporkan ke kami, apabila menemukan hal seperti ini,” sarannya.
Lebih jauh, Irwan lantas berpesan, di kondisi cuaca yang tidak menentu seperti ini, yang perlu diwaspadai adalah tempat-tempat yang terdiri dari banyaknya tumpukan benda-benda yang tidak terpakai atau sampah.
Di situ, menurutnya biasa jadi tempat bermukim berbagai macam jenis ular. Kemudian, bila tempat itu basah, tidak menutup kemungkinan ular yang semula bermukim di situ justru mencari tempat lain.
Salah satunya, hingga nekat masuk ke dalam rumah warga.
“Itu dibuktikan dari laporan yang masuk ke kami. Dari Januari 2022, setidaknya ada lebih dari 20 hewan melata yang sudah kami evakuasi. Ada ular hingga biawak. Untuk biawak, bahkan bisa sampai lima kali dalam sehari,” ungkapnya.
Irwan juga menjelaskan, saat ini kebanyakan warga salah persepsi.
Pasalnya, rata-rata warga Banjarmasin menganggap untuk mencegah atau mengusir ular yang masuk ke dalam rumah, cukup dengan menaburkan garam.
Padahal menurutnya, persepsi itu tidaklah tepat. Alias justru tidak memberikan pengaruh apa pun.
“Terus terang, itu bukan solusi. Semestinya, cukup semprot atau letakan saja saja pengharum ruangan. Indra penciuman ular itu tajam, dengan demikian besar kemungkinan ular akan terganggu kemudian menjauh,” sarannya.
Di sisi lain, melihat ukuran ular yang dievakuasi itu terbilang anakan, tidak menutup kemungkinan bakal ada induknya.
Menjawab hal itu, Irwan mengaku sudah mengecek sekitar lokasi evakuasi. Menurutnya, tidak ditemukan adanya ular-ular lain.
“Biasanya, kalau telur ular itu menetas, ular akan langsung berpencar. Untuk sementara, ular yang berhasil kami evakuasi ini akan kami amankan di markas sebelum nantinya dilepasliarkan di habitat aslinya,” pungkasnya. (Kin/KPO-1)