Terjadinya pengurangan anggaran, mengakibatkan Dispora melakukan pemangkasan terhadap sejumlah cabor atlet PPLPD.
Banjarmasin, KP – Mulai tahun ini, atlet Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar Daerah (PPLPD) Kalimantan Selatan mengalami pemangkasan. Menyusul adanya pengurangan pagu anggaran pembinaan atlet.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kalsel H Hermansyah, melalui Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora, HM Nasir dan Kasi Pengelolaan Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga Dispora Kalsel, Asfia Urrahman SH menjelaskan kepada wartawan, Kamis (7/4/2022) di Banjarmasin.
“Tahun lalu, mendapat kucuran dana sekitar 4 M. Sekarang hanya separuh dari sebelumnya,” ungkap Hermansyah.
Dengan adanya pengurangan pagu anggaran ini, lanjutnya, berdampak pada pemangkasan atlet PPLPD. “Atlet yang dikurangi mencapai 90 orang berdasarkan cabang olahraga non unggulan,” terangnya.
Seperti, cabang olahraga sepak takraw, tenis, dan judo, tidak lagi masuk dalan pembinaan PPLPD. “Selama ini pembinaan sepak takraw di Tapin dan HSS Yang masih latihan cabang atletik di HST,” sebutnya.
Saat ini, sambungnya, fokus dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dengan mengoptimalkan 14 cabang olahraga unggulan. “Gulat dan tinju memang tidak masuk desain, cuma menjadi cabang unggulan Kalsel sehingga dipertahankan dalam program PPLPD,” jelasnya.
Pada dasarnya, pelaksanaan PPLPD tanggungjawab daerah, sedangkan PPLP tanggungjawab Pemerintah Pusat. “Karena tidak ada yang membina, maka gubernur yang menganggarkan kegiatan PPLPD,” ucapnya.
Kedepan, setiap daerah Kabupaten Kota diharapkan memiliki PPLPD sendiri. Minimal dua cabor unggulan daerahnya yang mereka bina, tambahnya.
“Jadi provinsi hanya bersifat pelatihan dan pembinaan,” imbuhnya.
Secara terpisah, pelatih tennis PPLPD Bambang Arisudewo menyayangkan dihapusnya cabor tennis lapangan dari pembinaan PPLPD. Padahal daerah ini banyak memiliki bibit-bibit petenis potensiel dan telah mengukir prestasi di kancah tennis junior tingkat nasional.
‘’Petenis-petenis cilik Kalsel tersebut, merajai beberapa turnamen tennis Jakarta, Bandung dan beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Bali, yang diikuti atlet dari berbagai daerah di Indonesia. Sangat disayangkan kalau prestasi mereka mandeg karena tidak adanya dukungan dari Pemprov Kalsel dalam hal ini Dispora Kalsel,’’ cetus Bambang. (nets/nfr/k-9)