Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Dishub Diminta Turun Awasi ‘Parkir Dadakan’ di Bulan Ramadhan

×

Dishub Diminta Turun Awasi ‘Parkir Dadakan’ di Bulan Ramadhan

Sebarkan artikel ini

Momentum bulan ramadhan kerap ditemui pengelola atau juru parkir ada yang nakal dengan menaikan tarif parkir

BANJARMASIN, KP – Anggota komisi III DPRD Banjarmasin Aliansyah meminta agar Dinas Perhubungan melakukan pemantauan sekaligus pengawasan terhadap pengelola parkir di kota ini.

Baca Koran

” Seperti bulan puasa tahun ini dengan bermunculannya parkir ‘dadakan di berbagai tempat ,” kata Aliansyah.

Kepada {KP} Rabu (6/4/2022) ia mengatakan, selain untuk menghindari kemacetan, tapi dalam rangka mengantisipasi keluhan masyarakat terhadap adanya pengelola atau juru parkir menaikan tarif di atas ketentuan berlaku sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda).

Masalahnya ujarnya, dalam momentum bulan ramadhan pengelola atau juru parkir ada yang nakal dengan menaikan tarif parkir.

“Artinya meski telah diberikan izin, namun lokasi parkir dadakan seperti di sejumlah digelarnya pasar wadai tidak menutup kemungkinan mengenakan retribusi parkir melanggar Perda,” kata Aliansyah.

Aliansyah beroendapat, guna mengantisipasi adanya keluhan masyarakat tersebut , Dishub harus melakukan pengawasan. Bahkan jika perlu secara diam-diam dengan membentuk sebuah tim khusus.

Terhadap adanya pengelola parkir yang mengenakan tarif di atas ketentuan berlaku Dinas Perhubungan haruslah memberikan tindakan tegas.

“Sebab masalah ini tidak boleh dibiarkan karena menyangkut wibawa penegakkan Perda,” kata anggota dewan dari dari F,-PKS ini.

Sebelumnya Aliansyah menegaskan, penarikan retribusi parkir di atas ketentuan berlaku bukan hanya melanggar Perda Nomor : 2 tahun 2016 tentang Retribusi Parkir, tapi dapat dikategorikan sebagai pungutan liar (pungli).

Sesuai Perda setelah dilakukan revisi kata Aliansyah untuk parkir kendaraan roda dua ditetapkan Rp 2000,-.

Diakuinya, baru beberapa bulan Perda baru tersebut diberlakukan sejumlah lokasi parkir sudah menaikkan tarif retribusi.

Buntutnya katanya, karena banyak dikeluhkan masyarakat pihak Dishub mengambil sikap tegas dengan melakukan penutupan sementara sejumlah titik parkir yang menarik retribusi menyalahi Perda Nomor : 2 tahun 2016 tersebut

Baca Juga :  TP3S Ditarget Turunkan Angka Stunting Secara Menyeluruh

Ia mengemukakan, selama ini sebagian masyarakat sebenarnya enggan bermasalah terhadap petugas atau juru parkir yang mengenakan retribusi parkir seenaknya.

Kendati Aliansyah beranggapan. warga merasa kesal lantaran saat memarkir kendaraan bermotor oleh petugas atau juru parkir diminta membayar retribusi parkir di atas ketentuan berlaku. (nid/K-3)

Iklan
Iklan