Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
HEADLINE

KPwBI Kalsel : Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Masih Terjaga

×

KPwBI Kalsel : Pertumbuhan Ekonomi Kalsel Masih Terjaga

Sebarkan artikel ini
IMG 20220411 225612 scaled
Iklan

Banjarmasin, KP – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan (Kalsel ) masih terjaga seiring dengan meredanya penyebaran Covid-19 varian Omicron dan pelonggaran mobilitas masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalsel, Imam Subarkah, mengatakan, prakiraan pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh perbaikan konsumsi rumah tangga dan investasi serta tetap positifnya pertumbuhan konsumsi Pemerintah.

Baca Koran

“Di sisi eksternal, kinerja ekspor diprakirakan tetap terjaga dipengaruhi oleh perbaikan harga komoditas dunia,” ujarnya, saat menggelar kegiatan ‘Temu Wartawan’ kepada para Insan Media di salah satu hotel di Banjarmasin, Senin (11/4/2022).

Ke depan, katanya, kinerja ekonomi Kalsel diprakirakan tetap baik ditopang oleh akselerasi vaksinasi, kebijakan persyaratan perjalanan yang lebih longgar, dan pembukaan kegiatan ekonomi yang semakin meluas.

Terkait perkembangan Inflasi, pada bulan Maret 2022, Provinsi Kalsel mengalami inflasi sebesar 0,93% mtm, berbeda arah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terdeflasi 0,39% mtm, dan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata historis inflasi bulan Maret 5 tahun ke belakang yang sebesar 0,09% mtm.

Inflasi terutama didorong oleh inflasi angkutan udara sejalan dengan peningkatan harga avtur dan peningkatan permintaan sesudah penghapusan syarat tes PCR/antigen bagi penumpang yang sudah divaksin dua kali dan inflasi BBRT akibat peningkatan harga gas LPG nonsubsidi, sejalan dengan peningkatan harga migas dunia.

Sementara, inflasi VF didorong oleh pencabutan HET minyak goreng kemasan sehingga terjadi peningkatan harga mengikuti harga keekonomian.

Ke depan, inflasi Kalimantan Selatan diperkirakan relatif terjaga meskipun terdapat tekanan dari sisi permintaan memasuki bulan Ramadhan, peningkatan PPN, serta kenaikan harga elpiji dan BBM non subsidi.

“Di sisi lain, hortikultura memasuki masa panen raya sehingga dapat menahan laju
inflasi. Namun demikian, inflasi tahun 2022 diperkirakan akan tetap berada dalam rentang sasaran inflasi nasional sebesar 3±1%,” imbuh Imam Subarkah. (Opq/KPO-1)

Baca Juga :  Banjir Bandang Putus Jalan Jalur Provinsi
Iklan
Iklan