Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Membongkar Kejahatan Love Scammer di Facebook dan Instagram

×

Membongkar Kejahatan Love Scammer di Facebook dan Instagram

Sebarkan artikel ini

Oleh : Winda Andrini Wulandari, S.Kom, M.Kom, CEH
Staf monitoring, evaluasi dan audit persandian Dinas Komunikasi dan Informatika Kalsel

Lebih dari 4 miliar orang di dunia terhubung di internet dan mereka menggunakannya untuk keperluan transaksi perbankan secara online, transaksi belanja online melalui website ecommerce, layanan hiburan dengan nonton film, berita, video clip musik, dan akun jejaring sosial seperti facebook, Instagram, dan LinkedIn. Definisinya dunia maya adalah replika dari dunia nyata, kita bisa mengekspresikanya dalam berbagai bentuk baik berupa teks, gambar, video dan suara yang dapat kita publis dan kirim kepada siapapun, kapanpun dan dimanapun. Selayaknya kehidupan nyata, di ruang maya juga banyak didapati oknum-oknum jahat menyalahangunaan media untuk banyak hal yang kecenderungannya adalah berbau negatif dan sangat merugikan yakni istilah dikenal cybercrime. Dalam ruang lingkupnya cybercrime ini tidak terbatas dan sifatnya sangat global (melintasi batas teritorial negara, si pelaku mudah memanipulasi data, sulit dideteksi karena bisa saja sang pelaku menggunakan alamat ip domain milik orang lain agar identitas asli dirinya tidak dapat dilacak).

Baca Koran

Cybercrime banyak menimbulkan kekacauan dan kesimpangsiuran dan pelaku cybercrime ini tidak mengenal kalangan usia. Banyak jenis kerugian yang timbul dari dampak cybercrime ini yang dapat menguras waktu, baik secara materiil dan non materiil dalam konteks ini adalah penipuan dalam contoh kasusnya. Sifatnya penipuan adalah perilaku tidak jujur atau bohong yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang. Melejitnya kasus penipuan online yang terus terjadi dalam dunia jagat maya kita kini sangat baiknya kita wajib waspada. Modus penipuan yang beristilah Love Scam ini terus bergerilya mengintai akun-akun sosial media para perempuan, dan dalam hal kasus penipuan ini perempuan lebih rentan menjadi korbannya.

Love Scammer adalah penipu yang tindak kejahatannya sangat terorganisir, para Love Scammer bekerja mengelabui korbannya dengan cara memanipulasi perasaan korban yang dituju dengan rayuan cinta. Adapun cara dan karakteristik Love Scammer dikenali, yakni : pertama, menggunakan akun palsu. Mereka menggunakan akun sosial media menggunakan foto profil laki laki berwajah tampan yang berprofesi seatlle.

Baca Juga :  Menata Asa di Lorong Kumuh

Kedua, berupaya meyakinkan calon korban. pelaku berani mengenalkan diri dan berkomunikasi intens membangun keyakinan terhadap lawan bicaranya selayaknya seperti orang yang sedang berusaha dalam penjajakan hubungan. Pelaku selalu mengumbar kata manis dan mengucapkan janji-janji yang sangat romantis dengan maksud ingin memperdaya korban sampai akhirnya dibuat jatuh cinta (selalu ingin tahu tentang kesibukan si korban, selalu menelpon, chat, mengirimi foto dan video wajah outfit of the day “katanya”). Hal ini dilakukannya agar si korban yakin si lelaki ini benar nyata adanya. Apabila jika diperhatikan polah tingkah sebenarnya ia sedang berupaya untuk menggali informasi tentang identias diri si korban. Bila di teliti, pasti kita akan tahu bagaimana perbedaan kotras warna kulitnya, bentuk wajah dan lehernya, bentuk kukunya. Dan sekarang banyak aplikasi-aplikasi filter yang dapat digunakan seperti mirip seseorang.

Ketiga, mengirim foto barang mewah dan branded. Pelaku mengirim sejumlah foto barang mewah (tas, jam tangan, pakaian branded) yang katanya akan dikirimkan kepada si korban. Ini adalah upaya pelaku untuk menjerat rasa cinta terhadap si korban agar merasa di istimewakan dan tergiur terhadap ide surprise yang ingin ia berikan.

Keempat, mengirim bukti pengiman paket barang. Apabila si korban tidak teliti tentu akan percaya begitu saja. Padahal, apabila diperhatikan itu adalah bukti pengiriman palsu yang di edit kopsnya (padahal jika kita cari di mesin pencarian internet tidak ada nama ekspedisi tersebut ), di edit bentuk tulisannya, dan tercantum nomor resi palsu.

Kelima, mengirim bukti paket sudah tiba di bandara. Pelaku mengirim sejumlah foto bahwa barang yang dikirim sudah tiba di bandara terdekat yang menyatakan barang itu akan segeranya tiba di alamat si korban dengan tepat waktu. Kemudian pelaku berkata bahwa nanti akan ada nomor pihak ekspedisi yang menghubungi membicarakan prosedur-prosedur pengantaran barang.

Baca Juga :  SOLIDARITAS SOSIAL

Keenam, memastikan kronologi. Pelaku menanyakan apakah sudah ada nomor pihak ekspedisi bandara yang menghubungi. Pelaku sambil terus merayu kepada si korban dengan berkata “kamu adalah wanita yang sangat istimewa, saya memberikan paket ini sebagai hadiah tanda cinta dan ini adalah bukti bahwa wujud saya ini benar-benar nyata untukmu. Saya tidak sabar melihatmu yang akan semakin cantik mengenakan kiriman spesial dari saya”. Pelaku Love Scammer terus menghipnotis si korban agar semakin merasa bahagia dan terharu.

Ketujuh, tiba-tiba ada pesan teks atau telpon ancaman dan meminta kiriman uang. Sang Love Scammer mengaku bahwa paket kiriman terjebak dibandara karena sedang diperiksa oleh bea cukai bandara. Dalam pemeriksaan petugas menemukan sejumlah uang dolar yang diselipkan ke dalam kotak paket kiriman yang dianggap pelanggaran pencucian. Pihak bea cukai bandara palsu menelpon dan mengirimi pesan teks yang berisi bahwa si pengirim dan penerima barang akan dikenakan sanksi atas pelanggaran dugaan pencucian dan apabila tidak segera dilunasi pembayaran dengan sejumlah yang dengan nominal yang dimaksud. Dengan tidak segeranya dibayarkan uang itu maka akan dilaporkan ke pihak kedutaan dua negara yang terkait.

Disaat yang bersamaan pelaku Love Scammer terus menghubungi korban dan selalu menanyakan kabar paket kirimannya. Lagi dan lagi ini adalah upaya kejahatan terorganisir yang dilakukan oleh para pelaku scammer yang saling bekerjasama untuk membuat si korban semakin terhipnotis dibuat panik dan segera mengirimkan uang dengan senilai yang dimaksud dengan sesegera mungkin sampai akhirnya si Korban tersadar bahwa uang yang ia miliki sudah raib dengan cepat seketika.

Iklan
Iklan