Banjarmasin, KP – Anggota DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi memandang bahwa wawasan kebangsaan dan Ideologi Pancasila bisa kembali diaplikasi sebagai pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
“Tahun 80-90an masih ada mata pelajarannya Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan sejarah bagaimana Indonesia bisa berdiri yang mana mengamalkannya bersama UUD 1945,” ujarnya usai menggelar
Sosialisasi Wawasan kebangsaan dan Ideologi Pancasila, di Kelurahan Gunung Tinggi, Batulicin, belum lama ini.
Menurut Yani Helmi, bisa diterapkannya ideologi Pancasila serta wawasannya di satuan pendidikan merupakan bentuk marwah dalam menjaga kearifan lokal yang berdaulat dan bernegara di Indonesia.
“Ini penting untuk membentengi generasi muda dari budaya luar,” tambah politisi Partai Golkar.
Hal ini dikarenakan kecintaan terhadap negara Indonesia yang tak hanya di dapatkan dari hasil sosialisasi melainkan bangku sekolah juga berperan penting dalam membentuk karakter.
“Karakternya, ya kecintaan dalam membela negara kesatuan RI sehingga persatuan pun terjaga dengan baik melalui mata pelajaran Wawasan Kebangsaan dan Ideiologi Pancasila,” jelas Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel.
Selain itu, juga kecintaan terhadap negara sudah tergambar sejak zaman penjajahan melalui pejuang kemerdekaan.
“Jadi generasi muda masih punya PR, apa itu, yaitu menjaga kesatuan dan persatuan sebagai bingkai NKRI yang berdaulat, cinta tanah air,” harap Paman Yani, sapaan akrab Yani Helmi.
Diharapkan, pembelajaran PMP sebagai landasan dan membentuk karakter Pancasila generasi muda yang kuat bisa dihidupkan kembali.
“Inilah yang diharapkan, agar kaum millenial di Kalsel dapat memahami karakter serta nilai-nilai ideologi pancasila sebagai wawasan bernegara,” pungkasnya. (lyn/K-7)