Martapura, KP – Jembatan Pelangi kini menjadi pilihan Warga Tanipah, Aluh-aluh untuk beraktivitas.
Plt Camat Aluh-Aluh Aditya Yudi Dharma mengatakan, pasca runtuhnya jembatan gantung, kegiatan sehari hari warga sekitar menggunakan jembatan Pelangi yang letaknya tak jauh dari jembatan lama tersebut.
”Keberadaan jembatan Pelangi sangat penting dan besar manfaatnya bagi masyarakat, sebagai jembatan alternatif,” katanya.
Dijelaskannya, fungsi jembatan ini sangat dirasakan warga dan juga sudah memenuhi standar keselamatan dan sudah dipakai sejak tahun 2019. Jembatan Pelangi dibangun bersumber APBDes Perubahan TA 2019 dengan anggaran sebesar Rp. 337.548.000 dengan panjang jembatan 86 m dan lebar 1,9 m.
”Untuk pembongkaran jembatan gantung terdahulu dilaksanakan dari akhir 2021 hingga Januari 2022. Jembatan yang rusak ini sudah tidak dilewati warga semenjak jembatan alternatif Pelangi terbangun di 2019,” jelasnya.
Pembakal Desa Tanipah Badaruddin menambahkan, warganya saat ini menggunakan jembatan Pelangi dan tidak mempermasalahkan tidak difungsikannya lagi jembatan gantung yang ambruk, karena jika dibangun kembali, ada faktor alam yang tak memungkinkan.
”Namun jika ada pelaksanaan pembangunan jembatan kembali, warga mengusulkan dibuatkan jembatan gantung, karena lebih efisien dari sisi penggunaan, perahu bisa lewat di bawahnya jika air pasang,” ungkapnya.
Baik Plt Camat maupun Pembakal menyatakan, saat ini tidak ada jembatan yang rusak dan tanpa ada perbaikan. Jembatan gantung memang tak difungsikan lagi dan digantikan jembatan Pelangi. (Wan/K-3)