Banjarbaru,KP – Hingga saat ini Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru terus gencar melaksanakan sosialisasi akan bahaya hepatitis kepada seluruh masyarakat. Hal tersebut dilaksanakan untuk memastikan tidak ada temuan kasus Hepatitis Akut Misterius di Kota Banjarbaru.
Epidemiologi Kesehatan Dinkes Banjarbaru, Edi Sampana menjelaskan sejak berita kasus kematian anak-anak usia 16 tahun kebawah beberapa waktu lalu, Dinkes Kota Banjarbaru telah melakukan berbagai langkah antisipasi.
Diantaranya memantau pelaksanaan Penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di setiap wilayah Kota Banjarbaru dengan melibatkan Puskesmas dan OPD terkait lainnya.
“Kita menjalin koordinasi dengan Puskesmas dan OPD terkait lainnya untuk mengantisipasi hepatitis akut di Banjarbaru dengan melakukan penyuluhan, serta sosialisasi lainnya,”jelasnya
Hal serupa juga sering di sosialisasikan sebelum kasus tersebut terjadi belakangan ini.
Edy Sampana menambahkan untuk gejala hepatitis akut sering ditandai dengan gangguan pencernaan, mual, muntah, demam hingga mengalami kuning di mata dan seluruh tubuh.
Dan untuk upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Menjaga makanan maupun minuman yang dimasak terlebih dulu sebelum dikonsumsi. Juga, menghindari membeli dan memakan jajan yang dijual di sembarang tempat.
Dan Edy Sampana berpesan juga kepada orang tua untuk memantau anak-anaknya agar tidak sembarangan mengkonsumsi makanan di sekolah, dan membawa bekal dari rumah.
Dan dirinya mengimbau, agar warga segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala tersebut.
“Hepatitis akut sudah mendunia dan bisa berakibat fatal. Maka, pencegahan sangat penting dengan penerapan pola hidup bersih dan sehat, jangan makan sembarangan. Terlebihnya makanan yang tidak bergizi atau yang tidak masak,” himbaunya. (Dev/K-3)