Surabaya, KP – Komisi II DPRD Kalsel melakukan studi komparasi terkait fluktuasi dan standar harga pangan (SHP) ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur.
“Kita memerlukan tambahan wawasan sekaligus tukar informasi terkait fluktuasi dan standar harga pangan,” kata Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo, usai kunjungan kerja ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Jumat.
Imam Suprastowo mengungkapkan, kunjungan ini dalam rangka mencari solusi-solusi dan menindak lanjuti Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) yang telah disepakati antara Pemprov Kalsel dengan Pemprov Jawa Timur pada 13 April 2022 lalu.
“Kita ingin mencari solusi terbaik sekaligus menindaklanjuti SPK antara Kalsel dengan Pemprov Jawa Timur,” tambah politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Ditambahkan, Komisi II DPRD Kalsel menginginkan kerjasama yang saling menguntungkan seperti yang sudah dilakukan, seperti penjajakan-penjajakan yang dilaksanakan BUMD, PT Bangun Banua dengan perusahan daerah makanan yang ada di Jawa Timur.
“Walaupun ada beberapa kendala, sehingga belum bisa dilaksanakan dengan baik,” tambah wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VII, meliputi Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarbaru.
Imam Suprastowo mengakui, sebenarnya banyak peluang bisnis bagi warga Jawa Timur untuk mengembangkan usaha-usaha di Kalsel, mulai dari pertanian, perkebunan maupun peternakan.
Diharapkan, adanya alih teknologi hilirisasi dari produk-produk, baik di bidang pertanian, perkebunan maupun peternakan.
“Diharapkan nantinya antara Kalsel dan Jatim betul-betul saling memanfaatkan dan saling menguntungkan,” ujar Imam Suprastowo.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Yudi Ariyanto mengatakan, kunjungan ini untuk saling mempererat hubungan silaturrahmi yang baik dan harmonis.
“Ini penting dan strategis, karena sebagai bentuk koordinasi dan menjalin kerjasama yang telah disepakti antara kedua belah pihak,” ujar Yudi Ariyanto. (lyn/K-1))
