Kendati cakupan pelayanan air minum sudah hampir seratus persen, namun para pelanggan perusahaan perusahaan daerah ini dirasakan belum mendapat jatah air secara lancar
BANJARMASIN, KP – Perseroda (PT) Air Minum Bandarmasih diharapkan segera mencari solusi guna mengatasi distribusi air bersih ke rumah pelanggan. Terutama yang berada di wilayah pinggiran yang saat ini dirasakan kurang lancar.
Dihubungi {KP} Minggu (22/5/2022) Awan Subarkah mengakui kendati cakupan pelayanan air minum sudah hampir seratus persen, namun para pelanggan perusahaan yang sebelumnya berbadan hukum perusahaan daerah ini dirasakan belum mendapat jatah air secara merata dan lancar.
Itu artinya ujarnya, ada yang menerima distribusi air berlebihan, namun ada juga pelanggan yang distribusi air ke rumah mereka mengalir kecil.
Menurutnya terkait permasalahan ini Komisi II melalui rapat digelar lintas komisi sudah memanggil jajaran direksi Perseroda (PT) Air Minum Bandarmasih.
” Dari rapat yang digelar disimpulkan jika permasalahan dihadapi adalah soal jaringan perpipaan yang dinilai mendesak diprogramkan baik jangka pendek maupun jangka panjang,” kata Awan Subarkah.
Ia mengungkapkan dari penjelasan disampaikan Direktur Operasional PDAM Bandarmasih Supian, kebanyakan jaringan perpipaan untuk mendistribusikan air bersih kepada pelanggan saat ini sudah tua dan rata -rata sudah tertanam 25 tahun.
Dengan pipa yang sudah itu lanjutnya, tekanan atau daya dorong untuk mendistribusikan air PDAM tidak berani mengambil resiko karena rawan jebol atau pecah dan dipastikan akan berdampak besar ke seluruh pelanggan.
” Karena tekanannya diturunkan,maka distribusi air paling ujung keluarnya jadi kecil seperti dialami sebagian pelanggan di wilayah Banjarmasin Barat dan Selatan,” ujarnya.
Sebelumnya Direktur Operasional PDAM Bandarmasih Supian mengakui, solusi cepat untuk mengatasi krisis air sebagian wilayah Banjarmasin Barat dan Selatan dengan menaikkan daya tekanan atau dorong distribusi air, namun tidak bisa maksimal.
“Yang penting bisa mengalir dulu lah, selebihnya kita letakkan tandon-tandon air di daerah kurang maksimal aliran airnya, semua gratis,” ucapnya.
Supian menyebutkan, sebenarnya peremajaan pipa khususnya untuk wilayah Kecamatan Banjarmasin Barat sudah diprogramkan mulai dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Jalan A Yani dengan penyediaan dana Rp 40 miliar.
Namun ungkapnya, karena Balai Jalan Kementerian Pekerjaan Umum mensyaratkan,penanaman pipa baru harus melalui sistem bor biayanya lebih mahal dan diperkirakan menghabiskan dana Rp 90 miliar.
Sebelumnya sebagaimana pernah diberitakan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina juga menyampaikan harapannya menyusul disahkan perubahan badan hukum PDAM, perusahaan yang melayani kebutuhan air bersih ini mampu meningkatkan pelayanan dan pengembangan usaha yang lebih kompetitif dan profesional.
Ia juga berharap, distribusi air ke rumah pelanggan berjalan lancar dan merata. Seperti ujarnya, di Kecamatan Banjarmasin Barat dimana di wilayah itu distribusi air ke rumah sebagian pelanggan masih kurang deras.
“Adapun upaya yang harus dilaksanakan secara memprogramkan memprogramkan peremajaan pipa, ” harap Wali Kota Ibnu Sina bersama DPRD ketika mengesahkan Raperda tentang perubahan badan hukum PDAM menjadi Perseroda (PT) Air Minum Bandarmasih Kota Banjarmasin menjadi Perda beberapa waktu lalu. (nid/K-3)