Iklan
Iklan
Iklan
PEMKAB TabalongTabalong

Rasulullah Adalah Contoh Manusia Terbaik Dalam Memaafkan

×

Rasulullah Adalah Contoh Manusia Terbaik Dalam Memaafkan

Sebarkan artikel ini
ACARA - Halalbihalal yang digelar Dinas Komunikasi Informasi (Kominfo) belum lama tadi di Aula kantornya di Tanjung. (KP/Ist)

Tanjung, KP – Sungguh ada dalam diri Rasulullah SAW contoh yang baik, termasuk dalam hal memaafkan kesalahan umatnya, beliau rela memaafkan kesalahan umatnya meski dibantu oleh Malaikat Jibril untuk menghancurkan mereka.

Hal itu, seperti disampaikan Ustadz Gazali Rahman, saat memberikan tausiyah di acara Halal bi Halal yang digelar oleh Dinas Komunikasi Informasi (Kominfo) belum lama tadi di Aula kantornya di Tanjung.

Android

Disampaikan beliau, sudah menjadi tradisi setiap setelah Hari Raya Idul Fitri umumnya orang di Indonesia mengadakan acara Halal bi Halal, yang isinya saling maaf memaafkan, “Halal bi Halal biasanya diisi untuk saling memaafkan antara satu hamba dengan hamba yang lain,” ujar beliau.

“Contoh manusia terbaik dalam memaafkan adalah Rasulullah SAW, beliau pernah disakiti oleh masyarakat Thaif, hingga beliau berdarah. Kemudian malaikat Jibril menawarkan diri akan menggilas masyarakat Thaif tersebut dengan gunung, namun beliau memilih mendoakan dan memaafkan masyarakat Thaif tersebut,” jelas Ustadz Gazali.

“Tentu banyak lagi riwayat yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW adalah hamba yang pemaaf, untuk itu sebagai umatnya kita juga agar bisa menjadi hamba yang pemaaf, terlebih saat ini yang masih dalam suasana Lebaran Idul Fitri 1443 H, orang yang paling baik itu adalah orang yang tidak gampang marah dan mudah memaafkan,” ujar beliau.

Dijelaskan Ustadz Gazali, termasuk manfaat halal bi halal adalah bisa menjadikan pelakunya menjadi insan madani, “Insan madani adalah Insan yang patuh, loyal kepada peraturan Allah dan peraturan Rasulullah SAW (agama). Apa yang diperintahkan dikerjakan dan apa yang dilarang dijauhi, termasuk dengan peraturan yang di lingkungan kita, bisa menjadi insan bersih dari pelanggaran,” jelas beliau.

“Ramadhan telah melatih kita berbagai hal yang positif, di antaranya kita dilatih menjadi insan yang taat dengan peraturan, sebab ketika kita berpuasa tidak boleh makan minum mulai terbit fajar hingga tenggelam matahari,” ujar Ustadz Gazali.

Selain itu, menurut Ustadz Gazali, Ramadhan juga melatih umat Islam untuk bisa bertaqwa kepada Allah, orang yang Istiqomah dengan peraturan-peraturan agama, dengan terus menerus beribadah kepada Allah. “kita miris melihat, di saat Ramadhan datang, masjid-masjid penuh dengan jamaah untuk sholat, namun setelah Ramadhan pergi masjid-masjid kembali sepi,” ujar beliau.

“Maka semangat Ramadhan ini jangan sampai berubah, tetap semangat mendatangi panggilan adzan, sholat berjamaah di masjid-masjid atau langgar-langgar,” demikian pesan Ustadz Gazali Rahman.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tabalong Arianto SIP mengatakan bahwa acara hari itu digelar dengan tema “Eratkan Silaturahmi, Menjadi Insan Madani” dengan dihadiri oleh seluruh karyawan Diskominfo Tabalong beserta sejumlah wartawan yang bbertugas di wilayah Kabupaten Tabalong. (ros/K-6)

Iklan
Iklan