Barabai, KP – Bupati HST H Aulia Oktafiandi, PJ Sekda HST M Yani dan rombongan melakukan pendakian menuju puncak Gunung Halau-Halau yang indah.
Pendakian mulai dari Balai adat Dayak Kiyu Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Jumat (3/6) sekitar pukul 09.30 WITA menempuh perjalanan naik turun gunung dan menyeberangi beberapa sungai.
Sekitar pukul 14.00 WITA sampai di pos satu, yaitu Balai adat Tiranggang yang hanya berpenduduk sekitar 7 kepala keluarga. Setengah 30 menit istirahat kembali melanjutkan perjalanan ke camp sungai karuh sejauh 3,95 km atau 7.900 langkah sampai di sungai karuh dengan ketinggian 517 mdpi sekitar pukul 17.00 WITA.
Rombongan istirahat makan dan bermalam sebagian di balai yang lumayan luas dan di kemah masing- masing.
Sabtu (4/6) sekitar pukul 08.00 WITA, setelah makan rombongan melanjutkan perjalanan melalui pos jumatir yang jarak tempuh 1,1 km atau 2.200 langkah.
Bupati dan rombongan langsung menuju ke camp Penyaungan yang berjarak sekitar 4,7 km atau 9.400 langkah, bupati tiba ti puncak gunung halau- halau pada sore hari.
Karena di puncak gunung hanya cuma beberapa kemah saja yang bisa dipasang sebagian rombongan harus bermalam di camp Penyaungan hanya 30 menit untuk menuju puncak gunung karena menanjak memakan waktu yang lama.
Pada hari Minggu (5/6) Bupati HST H Aulia Oktafiandi, didampingi PJ Sekda HST M Yani dan Kepala BKPSDMD Wahyudi Rahman, Camat Bat dan dari Yayasan Bumi Kita Fantastik.
Bupati dan rombongan Hari Minggu sekitar Pukul 08.00 WITA kembali istirahat beberapa saat di Camp Sungai Karuh dan kembali melanjutkan perjalanan menuju Tiranggang dan sempat istirahat beberapa saat kembali menuju ke Desa Hinas Kiri.
Kemudian, pada malam hari sampai di desa tersebut sekitar pukul 21.00 WITA dan langsung menuju ke Barabai karena ada agenda hari Senin pagi.
Sementara sebagian rombongan yang kelelahan termasuk warga asing masim bermalam di Balai adat Dayak Tiranggang.
Pada pagi hari Senin (6/6) baru kembali menuju desa Hinas kiri dan kembali ke Barabai.
Perjalanan ini juga didampingi tim dari puskesmas setempat dan tenaga medis lainnya dari tim rescue.
Yang paling dilarang keras di wilayah tersebut adalah tidak boleh membuang sampah sembarangan apalagi sampah plastik.
Turis asing sendiri jika ada melihat plastik besar atau kecil, mereka langsung mengambil dan mengumpulkannya lalu membawanya. (Ary/KPO-1)