Banjarmasin, KP – Fungsi mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) milik Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin saat ini menimbulkan banyak pertanyaan bagi warga Banjarmasin.
Pasalnya, Sejak diresmikan pada 1 Desember 2021 lalu, mesin ADM yang letaknya berada di sebuah ruangan tertutup kaca di gedung Menara Pandang, Siring Piere Tendean Banjarmasin kini nyatanya tak kunjung berfungsi maksimal.
Pasalnya, dari hasil pantauan awak media hingga Rabu (29/6), tak ada petugas jaga di ruangan mesin ADM itu.
Pada Rabu (29/6) itu, di kawasan Menara Pandang, Arnes tampak mondar-mandir melihat setiap sisi ruangan pelayanan ADM yang sudah tertutup itu
Pria asal Sungai Andai itu mengaku hendak mengurus surat menyurat malui mesin ADM. Namun, dirinya terlanjur kecewa lantaran tak ada satupun petugas pelayanan di ruangan mesin ADM. Bahkan, ruangan mesin ADM juga terkunci.
“Saya mengira ADM bisa di pergunakan ternyata tidak ada pelayanan,” keluh Arnes.
“Saya dengar dari warga sini, mesin itu memang tak pernah dioperasikan lagi seusai peresmian. Padahal ada banyak warga yang mau mengurus surat menyurat ke sini,” tambahnya.
Lantaran tidak ada petugas pelayanan di ruangan mesin ADM, Arnes pun mengaku ingin mendatangi kantor Disdukcapil Banjarmasin saja. Yang berlokasi di kawasan Jalan Sultan Adam, itu.
“Saya kira, dengan ADM ini urusan bisa lebih mudah dan nyaman. Kalau seperti ini, saya jadi sanksi. Apakah hanya sekadar pencitraan saja atau sekadar gaya-gayaan,” tutupnya.
Alih-alih difungsikan, mesin ADM di dalam ruangan transparan itu tampak berada dengan mesin menyala begitu saja dan tidak ada aktivitas di dalam ruangan.
Indikasi yang menandakan bahwa mesin itu menyala masih ada, tapi belum diketahui apakah masih bisa dioperasikan atau tidak.
Padahal di pintu ruangan itu sendiri tertera tulisan, operasional setiap hari kerja. Dari jam 9 pagi hingga jam 1 siang.
Sementara itu juru parkir di kawasan Menara Pandang, Arul, mengungkapkan hal senada dengan Arnes. Ia mengatakan, seingatnya cukup sering warga mendatangi ADM. Namun, tak kunjung mendapatkan pelayanan sesuai kemauan warga yang datang.
“Pernah saya melihat, ada warga yang dilayani petugas. Tapi ujung-ujungnya diminta tetap ke kecamatan juga,” ungkapnya saat ditemui awak media, Rabu (29/6) siang.
Arul mengungkapkan, petugas yang berada di ruang mesin ADM, menurutnya tidak menentu datangnya. Untuk jam operasionalnya pun hanya sedari jam 9 pagi hingga jam 12 siang.
“Tapi ya begitu, lebih banyak tak ada petugasnya. Yang awal-awal peresmian saja ada terus petugasnya,” pungkasnya.
Tidak sampai disitu, ia lun juga mempertanyakan efektifitas keberadaan mesin ADM yang katanya untuk mempermudah warga mendapatkan urusan.
“Kalau kembali ke kecamatan, sama saja seperti dulu. Untuk apa mesin ini,” tandasnya.
Saat awak media mencoba mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Banjarmasin, Yusna Irawan, yang bersangkutan sama sekali tidak memberikan respon.
Upaya konfirmasi dengan mengirim chatting ke nomor WhatsApp Yusna pun hanya dibacanya saja. Tanpa ada respon sedikitpun.
Seperti diketahui, mesin ADM itu dioperasikan dengan sistem online. Mesin itu mampu mencetak Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan Akte Kelahiran.
Tapi sebelum itu, secara teknis warga tetap harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu ke petugas jaga mesin ADM, Atau, bisa dengan mendatangi langsung kantor disdukcapil dan kantor kecamatan.
Lalu, karena mesin dijalankan dengan sistem online, maka si pendaftar harus memiliki email aktif. Di email itu nantinya, warga akan menerima barcode untuk masuk aplikasi dan mencetak kartu.
Selanjutnya, barcode tinggal ditempelkan saja di mesin ADM. Secara otomatis, langsung masuk ke aplikasi ADM dan kartu pun dicetak. Tapi tentu, harus didampingi petugas jaga.
Dengan mesin ADM, prosesnya diklaim cukup cepat. Kartu dicetak dalam waktu dua sampai tiga menit.
Saat peresmian sekaligus launching-nya pada 1 Desember 2021 lalu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menerangkan, mesin ADM itu merupakan hibah dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Sebagai bentuk penghargaan untuk Kota Banjarmasin. Adanya mesin ini diharapkan bisa semakin mempermudah urusan administrasi warga Kota Banjarmasin, ke depannya,” ucapnya.
Kemudian, mengingat pentingnya meningkatkan pelayanan masyarakat, pihaknya menginginkan adanya satu mesin serupa di tahun 2022.
Yang ke depannya, bakal ditempatkan di Mall Pelayanan Publik (MPP) yang akan dibangun di eks Gedung Mitra Plaza.
“Atau kalau bisa, nanti di setiap kecamatan juga ada,” targetnya.
Senada dengan Ibnu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Kota Banjarmasin, yang saat itu dijabat oleh Madyan merangkan, ADM ini merupakan salah satu bentuk pelayanan disdukcapil di samping pelayanan lainnya.
Seperti misalnya, pelayanan langsung ke masyarakat alias jemput bola.
Lantas, apakah mesin ADM dioperasikan tiap hari?
Terkait hal itu, Madyan menjelaskan bahwa pengoperasian mesin ADM tersebut untuk saat ini masih terbatas. Yakni, hanya dioperasikan pada hari kerja saja. Unitnya pun saat hanya ada di satu tempat. Yakni di kawasan Menara Pandang.
Kendati demikian, Madyan meyakinkan bahwa tahun depan pihaknya akan mencoba menganggarkan lagi untuk pengadaan alat tersebut.
Diketahui, untuk satu unit alat tersebut setidaknya menggelontorkan biaya berkisar sebesar Rp200 juta. (Kin/KPO-1)