Banjarmasin, KP – Masyarakat Kota Banjarmasin belakangan ini tengah diresahkan dengan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak seperti sapi.
Hal itu dikarenakan kosongnya stok sapi di beberapa pedagang yang biasanya menyediakan sapi untuk dijadikan hewan kurban pada puncak perayaan hari raya Idul Adha.
Apalagi kondisi ini diperparah dengan kondisi masuknya virus yang menyebabkan penurunan imun tubuh pada sapi di saat mendekati perayaan ibadah qurban yang diselenggarakan setiap 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah.
Alhasil, ada sebagian warga ataupun perkumpulan di setiap Rukun Tetangga (RT) yang terancam tidak menggelar ibadah qurban pada tahun ini.
Begitu juga panitia qurban di musala dan masjid di Banjarmasin. Salah satunya di musala Darul Habibah.
Musala yang berlokasi di Jalan KS Tubun Gang II Damai, Kelurahan Kelayan Dalam, Banjarmasin Selatan itu biasanya, setiap tahunnya panitia di musala ini rutin menggelar ibadah kurban setiap tahun.
Namun tak tentu pada tahun ini, karena pihak panitia belum dapat memastikan apakah bisa menggelar atau tidak.
“Biasanya kita sudah melakukan pemesanan sapi qurban. Tapi sampai sekarang tidak ada penjual ternak yang mau di booking karena PMK,” ucap Haseran, salah satu Panitia Kurban di Musala Darul Habibah saat ditemui awak media belum lama tadi.
Menurutnya, kondisi saat ini, tak seperti tahun-tahun sebelumnya, para penjual hewan ternak sudah menawarkan sapi maupun kambing kepada dirinya, sejak satu bulan sebelum ibadah qurban diselenggarakan.
Namun sekarang, penjual hewan ternak yang biasanya menjadi langganannya tiap tahun tidak kunjung menawarkan hewan ternaknya.
“Kita juga sudah tanyakan, tapi penjual tidak bisa memastikan ada stok sapinya. Biasanya tiap tahun kita berqurban sekitar 5 ekor sapi dan ditambah beberapa kambing,” pungkasnya.
“Kita lihat dalam beberapa waktu ke depan. semoga kondisinya bisa jauh lebih baik. Jadi kita bisa tetap melaksanakan ibadah qurban seperti biasanya,” tutup pria 65 tahun itu.
Benar saja, salah seorang pedagang sapi di Jalan RK Ilir, Kelurahan Kelayan Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan, H Syamsidi mengaku tahun ini dirinya terpaksa tidak bisa menjual sapi seperti di tahun-tahun sebelumnya.
“Mau bagaimana lagi. Soalnya pasokan sapi dari madura kan masih ditutup, makanya gudang yang biasanya penuh dengan sapi, sekarang kosong,” ujarnya singkat. (kin/K-7)