Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Nelayan Berlayar Jauh, Harga Ikan Laut Naik

×

Nelayan Berlayar Jauh, Harga Ikan Laut Naik

Sebarkan artikel ini
8 4klm
IKAN LAUT – Harga ikan laut ahir akhir ini mengalami kenaikan karena faktor nelayan yang melakukan penangkapan lebih jauh dari biasanya, seorang pedagang saat membeli ikan laut di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin. (KP/Opiq)

Kata Nurbani Yusuf, ada beberapa jenis ikan laut yang mengalami kenaikan, seperti ikan peda yang biasanya dijual sekitar Rp 25 ribu per kilogram, saat ini dijual seharga Rp 45 ribu per kilo.

BANJARMASIN, KP – Beberapa pekan belakangan harga ikan laut mengalami kenaikan. Ini lantaran spot tangkapan ikan nelayan yang biasanya ada di perairan Kotabaru bergeser agak menjauh, yakni mendekati perairan Sulawesi Barat.

Baca Koran

Hal ini diungkapkan Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Banjarmasin, Nurbani Yusuf. Karena nelayan berlayar makin jauh, tentu ada cost tambahan, seperti bahan bakar minyak.

“Bergesernya daerah tangkapan ini menyebabkan naiknya biaya operasional yang ditanggung nelayan. Jadi, otomatis harga ikan laut mengalami kenaikan,” ujarnya, Kamis (9/6) kemarin.

Dia menambahkan, bahwa kondisi ini tak akan berlangsung lama, hanya sekitar beberapa bulan saja. Setelah itu semua akan kembali seperti semula.

“Diperkirakan pada awal September mendatang, daerah tangkapan ikan nelayan akan kembali lagi ke perairan di Kotabaru dan sekitarnya,” terangnya.

Kata Nurbani Yusuf, ada beberapa jenis ikan laut yang mengalami kenaikan, seperti ikan peda yang biasanya dijual sekitar Rp 25 ribu per kilogram, saat ini dijual seharga Rp 45 ribu per kilo.

“Ikan tongkol juga naik, sebelumnya berkisar antara Rp 22 ribu sampai Rp 23 ribu per kilogram, sekarang harganya Rp38 ribu per kilogram, dan ikan bawal dijual dikisaran Rp 60 ribu per kilonya,” bebernya.

Namun, lanjutnya, naiknya harga sejumlah jenis ikan laut itu biasa terjadi. Dan biasanya dipengaruhi oleh sedikit banyaknya hasil tangkapan nelayan, termasuk jarak tempuh.

“Kenaikan harga ini masih dalam batas yang wajar,” pungkas Nurbani.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadiskanlaut) Kalsel, Rusdi Hartono mengatakan, Pelabuhan Perikanan Banjarmasin memiliki gudang beku (cold storage) yang fungsinya cukup vital.

Baca Juga :  Bantuan Subsidi Upah Tahap 2 Cair Bulan Juli, Ini Jadwal dan Cara Ceknya

“Fasilitas ini menjaga jika tangkapan ikan nelayan minim. Dengan stok ikan tersimpan di sana, pasokan tetap aman dan harga di pasar dapat distabilkan. Adanya cold storage ini membuat harga ikan di pasar terjaga,” ungkapnya, saat mendampingi Anggota Komisi II DPRD Kalsel berkunjung ke sana, Rabu (8/6) malam.

Rusdi mencontohkan, jika harga ikan peda normalnya adalah Rp 35 ribu per kilogram. Maka saat tangkapan ikan sedikit, harga bisa melambung menjadi Rp 50 ribu – Rp 60 ribu di pasaran.

“Tapi, dengan adanya stok berlimpah di gudang beku, bisa menutup kurangnya pasokan. Sehingga harga tidak akan melonjak tajam,” imbuhnya.

Kapasitas cold storage yang ada di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin bisa menampung 300 ton. Itu belum ditambah milik pedagang yang mencapai 200 ton. Dia yakin, dengan stok yang ada mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Banua.

Selain Banjarmasin, Hulu Sungai dan wilayah Kalsel lainnya, pasokan ikan laut di Pelabuhan Perikanan Banjarmasin ini juga sampai ke provinsi tetangga, khususnya Kalteng dan Kalbar. (Opq/K-1)

Iklan
Iklan