Barabai, KP – Pemkab HST melalui Dinas Kesehatan gelar pelatihan/orientasi kader pendamping kesehatan keluarga dan ibu hamil resiko tinggi tingkat Kabupaten Hulu Sungai Tengah tahun 2022, acara dibuka secara resmi oleh Bupati HST, H Aulia Oktafiandi bertempat di Gedung Murakata Barabai, Kamis (9/6/2022).
Dalam arahannya, Bupati menyampaikan, berdasarkan laporan kesehatan keluarga diketahui bahwa angka kematian ibu di Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada tahun 2021 adalah 2001/100.000 kelahiran hidup (kh), sedangkan angka kematian bayi di tahun 2021 yaitu 16/100.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan angka tersebut, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah melakukan serangkaian langkah-langkah strategis, terintegrasi dan fokus dalam upaya penurunan AKI/AKB, yaitu salah satunya dengan membentuk kader pendamping keluarga dan ibu hamil resiko tinggi.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan, salah satu yang menjadi perhatian kita terutama kader, adalah masih adanya ibu melahirkan yang meminta pertolongan dukun sebagai penolong persalinan.
”Saya berharap para kader di sini mampu untuk mengajak masyarakat, terutama ibu hamil, yang ada di desanya agar rutin memeriksakan kehamilannya kepada bidan/tenaga kesehatan, serta memastikan ia mendapat pertolongan dari bidan saat bersalin,” tambahnya
“Para kader merupakan ujung tombak dalam pelayanan masyarakat, harapannya setelah orientasi ini, para kader kesehatan dapat berperan aktif di desanya, lakukan pendataan ibu hamil kemudian berikan pembinaan agar ibu hamil memeriksakan ke tenaga kesehatan, berikan perhatian lebih terutama yang resiko tinggi, tingkatkan kepedulian, karena ibu hamil bisa selamat jika kita peduli,” pungkasnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan selaku penyelenggara melaporkan berdasarkan data angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Kab HST perlu dilakukan gerakan atau kegiatan yang lebih fokus dari Pemerintah Daerah yaitu dengan membentuk kader pendamping keluarga dan ibu hamil resiko tinggi.
Tujuan kegiatan ini meningkatkan pengetahuan kader tentang faktor pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir, dengan peserta 362 orang yang terdiri dari 2 orang masing-masing desa dan 6 orang orang masing-masing Kelurahan, yang terbagi dalam 2 sesi. (ary/KPO-1)