Oleh : Muhammad Afrizal Yusup
Mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi, Universitas Sarimulia Banjarmasin
Teknologi digital sebagai salah satu komunikasi melalui gawai, jaringan jasa, informasi aplikasi. Tujuan adalah salah satu alat bantu untuk sektor pertanian dalam mengambil dan menfaatkan sumber daya pertanian.
Pengembangan pemanfaatan teknologi digital di bidang pertanian sangat pesat dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi bahan pangan sebagai salah satu kebutuhan pokok hidup manusia. Teknologi digital pertanian telah berkembang dan juga berperan untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas usaha petani komoditas pangan di negara–negara maju dan negara berkembang, termasuk Indonesia.
Alat dan mesin pertanian digital yang sekarang mulai canggih memudahkan para petani untuk memanen hasil hasil pertanian, dari sini dapat di artikan bahwa teknologi sangat amat menguntungkan di masa sekarang terutama di bidang teknologi digital pertanian. Mesin-mesin pertanian yang dari hasil karya anak muda sangat berguna bagi petani dalam mengolah sawah membajak sawah dan lain sebagiannya.
Tidak langsung semua inovasi dapat di terapkan oleh petani. Petani masih butuh waktu yang cukup lama agar inovasi tersebut dapat di terima dan di aplikasikan dan di adopsi sebagai salah satu bagian dari kebutuhan petani sebagai penggunanya.
Sebagai anak muda yang berpendidikan dan banyak memiliki potensi untuk mengembangkan dan membuat berbagai macam teknologi terbaru, salah satunya, teknologi digital dalam pertanian. Banyak manfaat yang bias di ambil melalui teknologi pertanian, yaitu : 1. Memudahkan para petani dalam memanen hasil tanamannya; 2. Mudah praktis gampang di bawa ke mana saja; 3. Lebih efisien dan lebih hemat waktu dan tenaga; 4. Sudah dilengkapi dengan internet, jadi lebih memudahkan petani untuk mengontrol dari jauh.
Di setiap inovasi terbaru tentu saja tidak luput dengan kekurangan, salah satunya adalah inovasi teknologi digital pertanian juga memiliki kekuranga, sehingga tidak semua inovasi teknologi digital pertanian buatan anak muda dapat di terima pemerintah. Ada juga beberapa inovasi yang malah merugikan pemerintah. Beberapa kekurangan dari inovasi teknologi digital pertanian, adalah : 1. Membutuhkan internet; 2. Desa atau kampung sulit untuk mengakses internet; 3. Penduduk desa sulit memahami bagaimana cara penggunaannya; 4. Mudah rusak karena belum sempurna; 5. Masih perlunya pertinjauan sebelum mengaplikasikannya.
Harapan kedepannya, peran penyuluhan pertanian digital juga perlu di tingkatkan mengingat penyuluhan pertanian dari pemerintah sering kurang menjangkau petani. Adopsi teknologi digital pertanian juga dapat dilakukan dengan meningkatkan investasi sektor pertanian, baik investasi dalam negeri maupun asing, memungkinkan adanya transfer teknologi digital beserta sumber daya manusianya.
Peningkatan inovasi teknologi digital pertanian dilakukan dengan menjamin bahwa regulasi mengenai telekomunikasi stabil dan dapat di prediksi. Pemerintah juga diharapkan perlu memberikan insentif kepada pihak swasta agar mau membangun infrastruktur teknologi digital pertanian di daerah-daerah yang terpencil. Pemerintah juga dapat memberikan subsidi dan penurunan keringanan pajak bagi pihak swasta yang sudah bersedia.Pemerintah dan juga bersama swasta perlu terus mendorong pemanfaatan teknologi digital pertanian. Lantaran sektor pertanian terbukti menjadi tumpuan selama pandemi Covid-19 berlangsung, termasuk bagi anak muda.
Oleh karena itu, inovasi teknologi digital dalam sektor pertanian patut di dukung untuk meningkatkan kualitas sektor pertanian di Indonesia, apalagi Indonesia adalah salah satu negara yang berkembang.
Dikutip dari Marton 2016, teknologi dinamakan sebagai pengetahuan mengenai bagaimana membuat inovasi baru dari teknologi salah satu nya adalah teknologi di bidang pertanian yang sedang di kembangkan saat ini.
Dengan adanya peran teknologi digital dalam pertanian, maka diharapkan akan dapat lebih lagi dalam meningkatkan produktivitas pertanian, mengingat bahwa peningkatan produksi melalui peluasan lahan (ekstensifikasi) sulit diterapkan di Indonesia.
Di tengah–tengah konvensi produktif ke non pertanian semakin meluas, kemajuan dan pembangunan dalam bidang teknologi digital pertanian, di dorong oleh penemuan mesin–mesin dan cara-cara baru dalam bidang pertanian. Apabila tidak ada perubahan dalam bidang teknologi digital pertanian, maka pembangunan pertanian digital pun akan dihentikan. Produksi terhenti kenaikan bahannya akan menurun karena merosot nya kesuburan tanah atau kerusakan yang semakin meningkat oleh hama penyakit yang masih merajalela.
Jadi kedepannya dalam teknologi, terutama teknologi digital pertanian perlu di tingkatkan lagi dan perlu di handel agar dapat membuat berbagai macam inovasi yang berguna bagi para petani kedepannya.