Banjarmasin, KP – Heboh megaproyek revitalisasi kawasan wisata religi Sekumpul Martapura, khususnya pembangunan trotoar dinilai tidak sesuai rencana, karena rusak sebelum waktunya.
“Kalau melihat pemberitaan yang viral di berbagai media, jelas pekerjaan proyek tidak beres, karena baru selesai keramik yang dipasang sudah copot,” kata Ketua Komisi III DPRD Kalsel, H Hasanuddin Murad kepada wartawan usai paripurna dewan, Rabu (8/6), di Banjarmasin.
Padahal proyek revitalisasi tersebut menggunakan anggaran negara ini mencapai Rp38,5 miliar, namun kualitasnya tidak sesuai rencana dan pekerjaannya asal-asalan.
“Karena tidak mungkin proyek sebesar itu sudah mengalami kerusakan, padahal baru beberapa bulan dirampungkan,” jelas politisi Partai Golkar.
Apalagi proyek yang pernah ditengok Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti itu kalah bagus dengan trotoar jalan di Banjarmasin.
“Kita melihat trotoarnya masa masih bagus trotoar di Banjarmasin untuk jalan umumnya,” tambah Hasanuddin.
Untuk itu, Hasanuddin meminta agar pemilik poryek dan kontraktor segera merampungkan pekerjaan tersebut, mengingat kawanan tersebut menjadi salah satu lokasi wisata religi yang mengndang jutaan wisatawan.
“Proyek ini masih dalam tahap pemeliharaan, sehingga pemilik proyek bisa meminta kontraktor untuk memperbaiki pekerjaan tersebut,” tegas mantan Bupati Barito Kuala tersebut.
Sebelumnya Kementerian PUPR menggelontorkan dana sebesar Rp38,2 miliar bersumber dari APBN 2021. Dana itu bersumber dari pinjaman luar negeri untuk penggarapan segmen I dan II.
Jika mencapai segmen III, megaproyek penataan Sekumpul ini ditaksir menelan dana hingga Rp250 miliar atau hingga 2023 mendatang.
Dimulai sejak akhir Mei 2021 dengan durasi 240 hari atau 8 bulan, proyek penataan kawasan Sekumpul ini sempat molor hingga tahun 2022. (lyn/KPO-1)