Paringin, KP – Pemkab Balangan Gelar Apel siaga Asap Dalam rangka menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2022 di wilayah Kabupaten Balangan. Kegiatan yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Balangan ini sebagai bentuk kesiapan pasukan dan sarana prasarana dalam rangka pengendalian karhutla di wilayah Balangan, baru-baru tadi.
Apel Siaga ini dihadiri juga Kapolres Balangan AKBP Zaenal Arifin, Dandim 1001 Amuntai-Balangan, kepala BPBD Kabupaten Balangan H. Rahmi, PMI, ORARI, organisasi masyarakat, swasta dan pergerakan Pramuka.
Bupati menyampaikan, tujuan apel siaga ini untuk menunjukan semua siap baik personil, sarana dan prasarana, sinergritas TNI/Polri dan pemerintah daerah serta dukungan oleh masyarakat.
“Kabupaten Balangan Menghadapi masa kemarau 2022 berdasarkan ramalan BMKG puncak musim panas ada pada Agustus, jadi Alhamdulillah dari jajaran Polres, TNI, Tagana, Pemadam Kebakaran, ORARI, PMI semuanya dikerahkan,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan apel siaga ini juga bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan pengendalian karhutla.
Selain menimbulkan permasalahan lingkungan namun juga mengakibatkan gangguan kesehatan dan penghambatan transportasi akibat Karhutla.
Maka, Pemerintah Kabupaten Balangan mengambil sikap untuk menanggulangi bencana tersebut, salah satunya dengan apel siaga kali ini.
“Semoga kebakaran di Kabupaten Balangan ini bisa kita kendalikan, dan ia mengimbau untuk masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membakar lahan tersebut agar tidak terjadi kebakaran dan kabut asap di banua kita,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Balangan, H. Rahmi menjelaskan, pelaksanaan Apel Siaga kali ini sebagai lanjutan dari penanganan pemerintah pusat.
“Kita sudah membentuk tim satgas penanganan Karhutla bersama TNI-Polri serta stakeholder terkait untuk mengamankan wilayah yang berdasarkan pengalaman beberapa tahun belakangan,” ungkapnya.
Lanjut, ia juga menambahkan saat ini ada empat kecamatan yang menetapkan status siaga Karhutla, untuk antisipasi hal terkait, telah dikeluarkan edaran yang ditunjukkan kepada bupati/wali kota se-Kalimantan Selatan.
“Potensinya yang memang rawan di antaranya adalah Kecamatan Lampihong, Tebing Tinggi, Awayan dan Halong, tentu itu yang kita waspadai dan sesuai penetapan pa Bupati dari rapat koordinasi cegah Karhutla pada 23 Juni lalu kita sudah menetapkan status siaga bencana Karhutla, dan ini kita tindak lanjut dari apel siaga di mana kita akan mendirikan posko lapangan untuk pemantauan,” jelasnya.
Untuk personel Rahmi menyebutkan, masing-masing instansi terkait sudah dikerahkan untuk menyiapkan kesigapan terkait bencana karhutla tersebut.
“Sekitar 500 personel disiapkan dalam Siaga Karhutla. Siaga karhutla kita tetapkan hingga Desember apabila tidak ada kejadian misalkan ada kejadian, jika ada peningkatan maka kita akan tingkatkan menjadi tanggap darurat,” pungkasnya. (srd/K-6)