Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Ekonomi

Pasokan LPG 3 Kg Aman, Hiswana Migas Kalsel : Yang Mampu Jangan Ambil Hak Orang Miskin

×

Pasokan LPG 3 Kg Aman, Hiswana Migas Kalsel : Yang Mampu Jangan Ambil Hak Orang Miskin

Sebarkan artikel ini
IMG 20220720 163405 scaled
Beri Keterangan - Plt Ketua Hiswana Migas Kalsel Hj. Sarifah Rugayah didampingi Wakil Ketua Hj. Muliana Yuniar dan Sekretaris HM. Irfan saat memberikan keterangan. (KP/Opiq)

Banjarmasin, KP – Harga LPG tabung 3 kilogram (kg) di tingkat eceran mulai bergerak naik. Di warung-warung dijual bervariasi, paling murah Rp 25 ribu, dan paling tinggi ada yang menjual hingga Rp 35 ribu lebih.

Banyak yang menduga, naiknya harga LPG 3 kg ini di eceran karena distribusi yang tersendat. Selain itu, muncul asumsi banyaknya pengguna LPG non subsidi yang migrasi ke LPG subsidi, lantaran harganya yang melambung naik.

Baca Koran

Saat dikonfirmasi, Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalimantan Selatan (Kalsel) memastikan jika pasokan dan penyaluran LPG bersubsidi maupun non subsidi di Banjarmasin sangat lancar dan aman.

Apalagi, ada 4 buah kapal yang silih berganti mengangkut gas tersebut masuk ke depot mini LPG Pertamina di Kabupaten Barito Kuala.

“Jadi, distribusi ke agen dan pangkalan pun juga lancar,” ungkap Plt. Ketua Hiswana Migas Kalsel Hj. Sarifah Rugayah, didampingi Wakil Ketua Hj. Muliana Yuniar dan Sekretaris HM. Irfani, saat ditemui di kantor Hiswana Migas Kalsel, di kawasan Jalan Belitung, Rabu (20/7/2022) sore.

Sementara, Hj. Muliana Yuniar menambahkan, saat ini tabung melon tersebut disalurkan hingga 370 metrik ton ke sejumlah Stasiun Pengisian Bulk Elpiji di Kalsel, dan tidak ada pengurangan.

“Bahkan stok kita sangat banyak dengan jumlah 978 metrik ton, atau mampu melayani untuk 4–5 hari ke depan,” timpalnya.

Sementera itu, berkaitan dengan melonjaknya harga LPG 3 kg belakangan yang bisa mencapai Rp 40 ribu, Sarifah mengingatkan kepada masyarakat agar tidak membeli di eceran.

“Bagi masyarakat yang mampu, tidak berhak membeli tabung gas melon bersubsidi, karena LPG 3 kg ini untuk masyarakat menengah ke bawah, artinya untuk orang miskin. Jadi, apabila orang kaya memakai gas bersubsidi ini, berarti memakan hak orang miskin,” tandasnya.

Baca Juga :  Opsen Pajak 66 Persen Bakal Diberlakukan Mulai 5 Januari 2025, Ini Alasannya

Menurut Sarifah, naiknya harga LPG nonsubsidi ini lantaran mengikuti harga minyak dunia yang juga melonjak naik.

“Sebelumnya harga tabung 12 kg ini sebesar Rp 197 ribu, sekarang jadi Rp 223 ribu, selisih Rp 26 ribu. Sedangkan tabung 5,5 kg, yang sebelumya Rp 94 ribu, sekarang jadi Rp 107 ribu,” imbuhnya.

“Sedangkan untuk harga eceran tertinggi (HET) LPG subsidi 3 kg saat ini Rp 18.500 di Kalsel,” pungkas Sarifah. (Opq/KPO-1)

Iklan