Razia bersama PLN dan Kepolisian bisa melihat apakah ada pencurian listrik serta instalasi listriknya seperti apa dan apakah sesuai standar atau tidak.
BANJARMASIN, KP – Dalam 6 bulan terakhir sudah terjadi puluhan kebakaran di Banjarmasin, dan berdasarkan analisa, mayoritas kejadian kebakaran tersebut disebabkan akibat korsleting listrik.
Bahkan, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Banjarmasin, Budi Setyawan membeberkan, sekitar 70 persen kebakaran yang ada di Banjarmasin, terjadi akibat arus pendek listrik atau korsleting.
Untuk itu, pihaknya hingga sampai saat ini terus melakukan sosialisasi terhadap warga agar memperhatikan dan memperbaiki instalasi listrik di rumahnya masing-masing.
“Kadang kala pemakaian kabel yang tidak standar dengan ketentuan PLN, sehingga panas dan terbakar,” ungkapnya saat ditemui Kalimantan Post di ruang kerjanya, Kamis (30/06) siang.
Karena itu, kedepan pihaknya berencana berkolaborasi dengan PLN dan pihak Kepolisian untuk melakukan inspeksi alias razia ke rumah-rumah warga.
“Jadi disana kita bersama PLN dan Kepolisian bisa melihat apakah ada pencurian listrik serta instalasi listriknya seperti apa. Sesuai standar atau tidak,” pungkasnya.
Disamping itu, Budi membeberkan bahwa daerah yang paling sering terjadi kebakaran adalah kawasan Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Sedangkan untuk kawasan yang paling sering terjadi kebakaran yakni Kecamatan Banjarmasin Selatan sebanyak 16 kali, Kecamatan Banjarmasin Barat sebanyak 5 kali, Kecamatan Banjarmasin Utara sebanyak 9 kali, Kecamatan Banjarmasin Tengah sebanyak 13 kali, dan Kecamatan Banjarmasin Timur sebanyak 4 kali.
Dari data yang disampaikan oleh Dinas Damkar Kota Banjarmasin tahun 2022, di bulan Januari sebanyak 13 kejadian kebakaran, bulan Februari sebanyak 14 kejadian kebakaran, Maret sebanyak 2 kejadian kebakaran, April sebanyak 7 kejadian kebakaran, Mei sebanyak 16 kejadian kebakaran dan terakhir Juni sebanyak 10 kejadian kebakaran.
Budi menuturkan, bahwa untuk Bulan Juni ini puluhan rumah terbakar di seluruh Kecamatan di Banjarmasin dan kawasan Banjarmasin Selatan masih merupakan kawasan yang terbanyak terjadinya kebakaran.
“Di kawasan tersebutkan merupakan kawasan yang paling banyak penduduknya, dan kita tau kawasan disitu rumah warga sangat rapat juga sebagian besar rumahnya terbuat dari kayu,” pungkasnya. (Kin/K-3)