Banjarmasin, KP – Setiap tanggal 10 Muharam di Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarmasin ada sebuah tradisi yang disebut Mengawah Bubur Asyura.
Mengawah sendiri dalam bahasa lokal masyarakat Banjar diartikan sebagai memasak dengan menggunakan wajan yang berukuran besar.
Bubur Asyura merupakan salah satu kuliner khas saat tibanya Tahun Baru Islam. Lebih tepatnya, sajian ini disatukan dengan pelaksanaan puasa sunah di bulan pertama kalender Hijriah, yakni Muharram. Pada hari ke-10 bulan Muharram, umat Islam merayakan Hari Asyura yang ditandai dengan puasa sunah.
Bukan hanya sebagai cara untuk memperingati Tahun Baru Islam, tapi Bubur Asyura juga mempunyai makna rasa syukur, yang sebenarnya sudah ada sejak jaman nabi Nuh yang kala itu selamat dari banjir besar.
Nabi Nuh memerintahkan kepada sisa umatnya yg beriman untuk mengumpulkan kacang, kedelai, gandum dan biji-bijian sekepal. Kemudian nabi Nuh menyerukan untuk memasak. “Masaklah semua itu oleh kalian, niscaya kalian akan selamat dan berbahagia,” kata Nabi Nuh kepada pengikutnya.
Hingga kemudian, hal ini dijadikan tradisi bagi umat muslim. Tradisi memasak dalam jumlah besar dengan 44 macam bahan ini masih dipertahankan khususnya di Kota Banjarmasin.
DPD Partai Golkar Kota Banjarmasin pun menggelar kegiatan membuat bubur Asyura menyambut 10 Muharam 1444 Hijriah ini serentak di 5 kecamatan yang ada di Kota Banjarmasin.
Ketua PK Golkar Banjarmasin Selatan, Aspiansyah, mengatakan, animo warga khususnya di Kelurahan Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan cukup tinggi dengan pelaksanaan Mengawah Bubur Asyura ini.
“Alhamdulillah, hari ini Golkar Banjarmasin Tengah ikut berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan menyambut 10 Muharam yang dikomandoi dan disupport penuh Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjarmasin, H Yuni Abdi Nur Sulaiman,” ujar Aspi, sapaan akrabnya, Senin (8/8/2022).
Kegiatan Mengawah Bubur Asyura ini, lanjut Aspi membuat warga setempat sangat antusias. Belasan ibu-ibu bergotong royong dan terlihat kompak dalam proses pembuatan bubur.
“Kita laksanakan di dua titik di Kelurahan Tanjung Pagar, Banjarmasin Selatan. Setelah masak, bubur Asyura akan dibagikan kepada warga sekitar untuk disantap bersama keluarga dan untuk berbuka puasa nanti,” imbuhnya
“Kegiatan ini juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi bersama warga di Kelurahan Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan ini,” tuntas Aspi. (Opq/KPO-1)
