Banjarmasin, KP – PS Barito Putera didirikan untuk menjadi dan memberi kebanggaan bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Hal tersebut diungkapkan CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman.
“Ini merupakan amanah dari almarhum abah dan almarhum mama tercinta. Dan Barito Putera ini memang untuk Banua,” ujar Hasnur, Minggu (28/8) dini hari.
Eksistensi tim berjuluk Laskar Antasari di kancah persepakbolaan nasional, diakui Hasnur tak bisa lepas dari dukungan dan loyalitas suporter ataupun pecinta Barito Putera.
“Ruh dari pada Barito Putera ini adalah suporter. Oleh karena itu, supaya kita bisa bangkit dan jadi lebih baik sesuai harapan masyarakat Banua, ya tentunya harus mendengarkan suara para suporter,” kata Hasnur.
Seperti diketahui, sementara ini Barito Putera bercokol di papan bawah klasemen, tepatnya peringkat 16 dari 18 klub yang berlaga pada kompetisi BRI Liga 1 musim 2022-2023. Mengumpulkan 3 poin hasil dari 1 kali menang dan menelan 4 kali kekalahan.
Hasil kurang maksimal, memaksa manajemen mengambil keputusan mengakhiri kerja sama dengan pelatih kepala, Dejan Antonic.
Para suporter pun melontarkan kritik terhadap sepak terjang penggawa Laskar Antasari yang mereka nilai belum menunjukkan performa terbaik dan jiwa WASAKA (Waja Sampai Kaputing) sesungguhnya.
Musim ini, manajemen cukup intens membangun komunikasi bersama dengan suporter. Semua dilakukan untuk satu tujuan, menjadikan Barito Putera sebagai tim yang berprestasi dan mampu menjadi kebangaggaan masyarakat Banua.
Masih kata Hasnur, menjadi hal yang wajar ketika suporter memberikan kritik-kritik yang bersifat membangun. Dan ini dinilai sebagai bentuk kecintaan dan rasa memiliki terhadap Barito Putera.
“Saya selalu menyampaikan kepada pemain, bahwa kita memang betul bermain untuk diri sendiri dan keluarga. Tapi yang lebih utama adalah Pride untuk Banua. Jadi wajar bila Banua memberikan saran dan kritik. Dan kita tidak boleh anti kritik selama itu sifatnya membangun,” tutur Hasnur.
Sepeninggal Coach Dejan Antonic, manajemen pun bertindak cepat untuk mencari juru taktik baru. Hal itu pun diungkapkan Hasnur, bahwa ada beberapa sosok pelatih yang sudah menjadi target pihaknya.
“Ada beberapa kandidat calon pelatih. Dan ini kita komunikasikan dengan para suporter. Kita ingin suporter juga berperan dengan memberikan saran dan masukan,” ucapnya.
“Kita perlu waktu untuk memprosesnya, secepatnya akan kita sampaikan ke publik. Sementara belum bisa kami beberkan sebelum kita tandatangan kontrak,” tambah Hasnur.
Namun yang pasti, lanjutnya, manajemen bersama para suporter dan masyarakat Banua ingin mencari pelatih yang paling cocok dengan karakter WASAKA yang diinginkan Barito Putera.
“Nanti kami akan melibatkan perwakilan seluruh suporter untuk bersama-sama memilih pelatih yang tepat dan memberikan yang terbaik,” tandasnya.
Jelang pertandingan kontra Rans Nusantara FC pada Senin (29/8) sore, meski tanpa Head Coach, Hasnur meminta para pemain dapat menunjukkan jiwa WASAKA dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat Banua.
“Ini jadi kesempatan bagi para pemain untuk menunjukkan kualitas sesungguhnya dan sebagai pembuktian apa yang selama ini menjadi kritik para suporter,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bartman, Rajif, berharap Barito Putera mampu segera bangkit dan melupakan semua hasil buruk yang diraih di awal-awal musim ini.
“Kita sudah menjalani lima laga dengan hasil tidak memuaskan, dimana tiga laga terakhir kita kalah beruntun. Tentu ini membuat suporter kecewa. Tapi, kami ingin para pemain cepat melupakan dan bangkit menatap pertandingan selanjutnya,” harapnya.
Dia juga meminta para suporter mengkritik dengan tujuan untuk membangun, bukan sebaliknya memberi kritikan dengan cara yang buruk dan menjatuhkan.
“Dan untuk para pemain, kami juga ingin mereka dapat memberikan yang terbaik. Bermainlah dengan semangat WASAKA. Terus lari dan fight, jangan ada kata menyerah,” tegas Rajif.
Sedangkan Abunawas, mewakili Barito Putera Legend menilai hasil kurang memuaskan di lima laga terakhir ini, salah satunya tak lepas dari masalah mental para pemain.
Menurutnya, menjadi tugas seorang pelatih untuk memperbaikinya. Selain piawai meracik komposisi pemain dan taktik di lapangan, dia juga harus bisa memberi motivasi kepada para pemain.
“Pelatih harus mampu menjadi motivator. Dia harus bisa mengangkat mental pemain saat lagi down dan membakar semangat pemainnya saat bermain di lapangan,” imbuhnya. (Opq/KPO-1)