Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Oprit Jembatan Bromo Kembali Makan Korban Luka

×

Oprit Jembatan Bromo Kembali Makan Korban Luka

Sebarkan artikel ini
Hal 9 3 Klm Jembatan Bromo Korban lagi
MINTA KORBAN- Inilah kondisi oprit Jembatan Bromo yang dinilai terlalu curam dan kembali memakan korban luka. (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Kecelakaan tunggal yang terjadi di oprit Jembatan Bromo, Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan kembali terulang.

Pasalnya, baru-baru ini oprit jembatan yang dinilai warga terlalu curam dan agak berbahaya itu lagi-lagi membuat pengendara sepeda motor terjatuh dan mengalami luka.

Baca Koran

Hal itu diketahui dsri video detik-detik terjatuhnya korban yang diunggah oleh akun Instagram @Banjarmasin1526 pada Kamis (18/08) pagi tadi.

Dalam video tersebut tampak dua orang pengendara meluncur dari atas oprit jembatan, saat hendak menuju Jalan Teluk Ujung Benteng, Kelurahan Mantuil, Banjarmasin Selatan tersebut.

Namun, diduga akibat rem kendaraan pengendara dalam video tersebut mengalami blong, membuat mereka kehilangan kendali dan justru menghantam pagar jembatan.

Benar saja, saat Kalimantan Post mengunjungi lokasi pada Kamis (18/8) siang, puing-puing pecahan kendaraan akibat insiden tersebut masih ada. Seperti pecahan kaca lampu dan spakbor depan sepeda motor.

Bahkan, salah satu warga Pulau Bromo, Ardi membeberkan kejadian laka jatuhnya pengendara saat turun dari oprit jembatan Antasan Bromo sudah terjadi lebih dari sepuluh kali.

“Memang curam opritnya. Sudah ada lebih 10 kali kejadian yang jatuh, dan rata rata korban sampai mengalami luka-luka,” ucapnya saat dibincangi awak media.

Tidak hanya sampai di situ, menurutnya kondisi bagian oprit jembatan tersebut sangat membahayakan bagi pengendara jika tidak segera dilakukan pembenahan.

“Bahaya jembatan ini kalau tidak dibenahi,” tukasnya.

Ia membeberkan, pengendara yang jatuh saat menuruni oprit Jembatan Bromo ini mayoritas merupakan warga luar alias bukan warga yang tinggal di kawasan Pulau Bromo.

“Mungkin gara-gara gugup saat akan turun karena melihat terlalu curam. Soalnya, banyak pengendara yang sampai minta tolong untuk turun atau naik, katanya mereka tidak berani kalau memaksanakn naik atau turun pakai sepeda motor,” bebernya.

Baca Juga :  Momentum Peringatan HANI 2025, BNN dan Pemko Banjarmasin Tetapkan Dua Kelurahan Bersinar

“Kalau warga sini tidak masalah, karena sudah terbiasa,” ungkapnya.

Ia pun berharap, agar pemerintah kota bisa segera melakukan pembenahan oprit jembatan agar bisa lebih landai. Tujuannya tidak lain agar pengendara bisa lebih nyaman.

“Terserah kalau mau dibikin berkelok seperti diseberang atau seperti apa. Yang penting tidak terlalu curam,” harap pria 45 tahun itu.

Selain Ardi, keluhan juga diungkapkan Muhammad.Warga Desa Aluh-aluh, Kabupaten Banjar itu mengaku baru pertama kali mengunjungi jembatan tersebut memakai sepeda motor.

“Memang sangat curam dan membahayakan. Apalagi kalau kondisi kendaraan kita sedang tidak bagus, pasti akan membahayakan,” ujarnya.

Padahal menurutnya keberadaan jembatan tersebut sebenarnya sudah sangat membantu warga Pulau Bromo dalam beraktivitas.

“Tapi catatannya ini hanya di bagian opritnya saja. Apalagi di bagian ujung turunan terlalu patah tikungannya, ruang untuk membuang tikungannya terlalu sempit, jadi tidak heran kalau banyak terjadi kecelakaan,” tandasnya.

Saat dikonfirmasi, Kabid Jembatan dan Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Dedy Hamdani mengaku, sudah mengetahui insiden tersebut.

Namun Dedy secara tegas mengatakan, agar jangan selalu menyalahkan Jembatan Bromo yang menjadi penyebab insiden kecelakaan tersebut.

“Jangan dilihat jembatannya saja yang salah. Coba lihat juga gimana pengendaranya. Kabarnya remnya blong. Mau diperbaiki gimanapun pasti kecelakaan juga. Kita imbangkan lah,” ujarnya, saat dihubungi awak media.

“Kita lihat kronologinya. Saya lihat video itu kendaraan korban oleng karena penumpang di belakang gerak-gerak dan main handphone,” sambungnya lagi.

Ia mengklaim, setelah insiden kecelakaan sebelumnya, pihaknya telah melakukan pemeriksaan kondisi oprit jembatan dan memasang rambu-rambu.

Baginya, tingkat kekasaran beton oprit masih bagus dan genangan dibagian bawah jembatan juga telah dibersihkan.”Kami harap yang lewat jembatan juga memeriksa dulu kendaraannya. Jangan setiap kejadian jembatan disalahkan,” tuntasnya. (Kin/K-3)

Iklan
Iklan