Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Pancaroba Bikin Kasus DBD di Banjarmasin Melonjak

×

Pancaroba Bikin Kasus DBD di Banjarmasin Melonjak

Sebarkan artikel ini
Hal 9 3 KLm DB
DIRAWAT- Inilah sejumlah pasien anak di RSUD Sultan Suriansyah yang terus bertambah. (KP/Zakiri)

Cukup mengkhawatirkan pasien pengidap penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus ini 60 persennya adalah anak-anak

BANJARMASIN, KP – Seluruh masyarakat Kota Banjarmasin diminta untuk mewaspadai kasus demam berdarah. Pasalnya, dari data Dinas Kesehatan setempat, saat ini terjadi peningkatan kasus demam berdarah yang cukup signifikan.

Baca Koran

Kepala Dinkes Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengatakan, sampai Juli 2022, sedikitnya sudah terjadi lebih dari 30 orang yang mengalami penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Dari Bidang P2P memang terjadi peningkatan, yang awalnya 3 naik menjadi 5 kasus. Data terakhir ada 8 pasien yang harus mendapat perawatan di rumah sakit,” ucapnya saat ditemui awak media di Balai Kota, Rabu (3/8) siang.

Menurutnya, yang cukup mengkhawatirkan pasien pengidap penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus ini 60 persennya adalah anak-anak.

“Pasien dewasa hanya 40 persen saja,” ujarnya.

Karena itu, Ramadhan mengaku sudah menginstruksikan seluruh Puskesmas di Kota Banjarmasin untuk melakukan fogging di sekitar lokasi pasien yang dinyatakan positif DBD.

“Sudah kita instruksikan untuk melakukan skrining apabila terindikasi DBD saat dirujuk ke rumah sakit. Jika positif maka kita lakukan fogging,” ungkapnya.

Sedikitnya ada 11 kelurahan yang sampai saat ini sudah dilakukan fogging, Pelambuan, Alalak Utara, Sungai Bilu, Beruntung Raya, Kuin Raya, Gadang dan Kelurahan Pekauman.

Kemudian juga ada Kelurahan Basirih Baru, Alalak Selatan, Kelayan Timur, dan Pemurus luar. Dijelaskannya, peningkatan kasus DBD di Bumi Kayuh Baimbai ini lantaran musim pancaroba yang membuat perkembangbiakan nyamuk pembawa penyakit DBD ini semakin banyak.

“Musim pancaroba ini membuat bertambahnya pasien yang perlu mendapat perawatan,” katanya. Namun, Ramadhan menekankan agar masyarakat tidak bergantung dengan fogging yang dilakukan pihak puskesmas saja.

Baca Juga :  Ini Tiga Poin Belum Terselesaikan dari Temuan KAH, Wali Kota Terus Awasi Pembenahan Kolam Lindi

“Selain fogging warga juga harus menerapkan pola 3 M. yakni rajin membersihkan, menguras dan mengubur tempat penampungan air yang bisa disarangi nyamuk,” ungkapnya.

“Yang pasti jaga kesehatan debgan rajin mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin serta tidur pakai kelambu,” pungkasnya. (Kin/K-3)

Iklan
Iklan